Metroterkini.com - Tokoh muda yang juga aktivis lingkungan Yayasan Tanah Merdeka yang kerap menyuarakan keselamatan alam, Johny S Mundung menyayangkan Mess DPRD Riau menjadi sarang nyamuk penyebab Demam Berdarah (DBD), bangunan dan tanah yang ditelantarkan saat ini sudah menjadi semak dan meresahkan warga sekitar Jalan Thamrin II, Pekanbaru, Riau.
"Siapa yang bertanggung jawab, Subhanallah, asset Pemda Riau ini sudah tak terurus lagi padahal banyak orang miskin Riau yang membutuhkan," Tukas Johny, Rabu (3/2/16).
Johny mengusulkan asset Pemda Riau yang tak terawat dan terurus seperti itu di serahkan kepada Yayasan dan atau Lembaga yang bisa mengelolanya dengan baik dan bertanggung jawab, dia minta pada Gubernur Riau untuk memberikan kewenangan penuh pada lembaga lain.
"Karena kalau di kelola dengan baik, ini tentu akan menjadi PAD bagi daerah, saya yakin asset tak terurus seperti ini bukan hanya ada di Kota Pekanbaru, tapi ada aset Provinsi tersebar di 12 Kabupaten Kota yang juga terbengkalai dan tak terurus, tentunya hal seperti ini sangat meresahkan masyarakat sekitar, sementara hutan saja lebih bersih dari asset ini," harapnya.
Ditegaskan Johny melihat aset ini jadi sarang DBD disayangkannya DPRD Riau yang bolak balik tiap hari kelokasi itu malah diàm aja padahal banyak yang sangat membutuhkan untuk pebuatan rumah 7 unit di Jalan Thamrin II itu.
"Aset ini kan bisa di pakai buat rumah singgah, Pendidikan Dasar, tempat Rapat Organisasi Masyarakat Sipil di Kota Pekanbaru atau Riau," Jelasnya.
Lagi pula sebutnya, ini adalah asset Pemda Riau, harus di rawat dan di jaga atau juga bisa sebagai perumahan tempat kost Mahasiswa daerah yang kuliah di Pekanbaru.
"Siapa yang bertanggung jawab, apakah Badan Pengelolaan Asset Daerah atau mungkin mereka bisa mengelola dan membersihkan semak belukarnya yang sudah sangat tidak terurus tersebut, padahal lagi ironisnya masih banyak masyarakat Riau yang tak punya rumah, seperti fakir miskin, anak terlantar dan orangtua jompo agar bisa di gunakan mereka, atau katakan saja bantuan Pemda terhadap fakir miskin di Kota Pekanbaru ini," harapnya.
Hal senada juga dikeluhkan oleh salah seorang warga sekitar aset Pemda yang menjadi sarang DBD itu, Pono 955th) mengatakan kalau ada Lembaga yang mau meminjam atau memakai rumah ini, mereka ini tidak tahu kepada siapa mereka menyurati, adapun nomor telpon tertera di pamplet mess itu ketika dihubungi tidak satupun menjawab padahal bunyi nada masuk telpon terus terdengar.
"Mess ini selain sarang nyamuk juga sarang ullar, biawak dan binatang yg membahayakan lainnya, maka rumah seperti itu adalah pemicu nyamuk bersarang di daerah pemukiman padat penduduk seperti lokasi ini," Jelasnya.[basya]