Dewan Rekomendasikan Awal Bros Panam Ditutup Sementara

Dewan Rekomendasikan Awal Bros Panam Ditutup Sementara

Metroterkini.com - Komisi I DPRD Kota Pekanbaru merekomendasikan buat sementara waktu operasional rumah sakit Awal Bros Panam, Pekanbaru ditutup. Dewan menemukan pelayan rumah sakit Awal Bros masih kurang dari standar pelayanan rumah sakit sebagai mana mestinya.

Terungkap dalam hearing antara manajemen RS Awal Bros dengan Komisi I, rumah sakit tersebut dinilai tidak lengkapnya fasilitas umum, seperti masjid, biaya parkir yang biasanya gratis tapi malah dikenakan pasien satu malam hingga Rp60 ribu, serta etika yang kurang baik dari pihak rumah sakit dalam melayani pasien. Bahkan berbagai permasalahan lainnya.

Untuk itu, Komisi I akan memanggil pihak pemerintah Kota Pekanbaru dalam hal ini Dinas Kesehatan dan BPTPM guna menindaklanjuti kasus tersebut. Komisi I akan meminta RS Awal Bros ditutup sementara waktu, hingga pihak rumah sakit bisa memenuhi ketentuan yang ada.

"Jika ini tidak diselesaikan, kita minta operasionalnya ditutup dulu," ungkap Anggota Komisi I DPRD Kota Pekanbaru, Ida Yulita Susanti.

Manager Pelayanan dan Penanggung Jawab RS Awal Bros Panam, Pekanbaru, dr Dian MW Ali, dalam rapat dengar pendapat dengan Kimisi I juga tampak hadir juga managamen RS Awal Bros diantaranya dr Chacha sebagai Manager BD, Syafri, dr M Eriex F Suka, dan Budi Setiawan sebagai staff K3 dan Konseling.

Sementara dari Komisi I dihadiri Ketua DPRD Sahril SH, Anggota Komisi I Ida Yulita Susanti, Eri Sumarni, Tarmizi Akhmad, Nasruddin Nasution, dan Sri Rubiyanti.

Pihak managemen RS Awal Bros beralasan prosedural pelayanan yang ada di rumah sakitnya. Namun dipatahkan Ida Yulianta Susanti, karena merasakan langsung yang selam ini dikeluhkan masyarakat.

"Teorinya sudah bagus. Fakta di lapangan tidak seperti itu. Misalnya pelayanan pasien BPJS saya sudah rasakan sangat tidak transparan. Masalah masjid itu wajib RS membantu, banyak pasien parkir di masjid. Masjid tidak hanya punya masyarakat di sekitar, namun punya masyarakat Kecamatan Tampan dan didanai pemerintah, tidak bisa leluasa ibu gunakan. Maka dari itu, ketika izin RS Awal Bros ini lolos, patut kami pertanyakan Diskes dan BPTPM, ada apa dengan mereka kok belum ada fasilitas diloloskan," sambungnya lagi.

Belum lagi soal tarif parkir yang dikenakan  dari rumah sakit ditagih Rp60 ribu. Padahal diketahui parkir di rumah sakit tersebut gratis.

"Pasien kan biasanya gratis, tetapi kenapa kenyataannya yang saya alami parkir bayar hingga Rp60 ribu, selain itu, kita minta Satpam juga diperiksa SOP-nya, pelayanan buruk sekali seperti merampok kita dibuatnya," kata Ida.

Soal parkir, Manager Pelayanan dan Penanggung Jawab RS Awal Bros Panam dr Dian MW Ali mengakui sebagai pasien seharusnya tidak ada bayar. "Ini akan menjadi catatan kami," katanya.

Tak hanya Ida Yulita Susanti, satu persatu anggota Komisi I DPRD Kota Pekanbaru menyampaikan berbagai keluhan terkait buruknya pelayanan RS Awal Bros.

Menurut Ketua DPRD Kota Pekanbaru Sahril juga berpesan agar RS Awal Bros melakukan evaluasi kembali. Karena dari pemaparan panjang para Anggota Komisi I DPRD terbukti bahwa sangat buruk pelayanan RS Awal Bros. [**hr]

 

Berita Lainnya

Index