Wisata Air Terjun di Riau Masih Kurang Dukungan Sarana

Wisata Air Terjun di Riau Masih Kurang Dukungan Sarana

Metroterkini.com- Riau selama ini memiliki sejumlah destinasi wisata alam seperti air terjun yang tidak kalah dengan provinsi lainya seperti Sumatera Barat dan Sumatera Utara. Sehingga puluhan riba masyarakat Riau sering keluar daerah saat liburan tiba.

Data dari Dinas Parawisata Riau, setidaknya ada 21 titik lokasi air terjun yang tersebar di lima Kabupaten di Riau. Objek air terjun tadi memiliki pesona yang cukup menakjubkan.

Persoalan selama ini yang dihadapi para wisatawan lokal khususnya, persoalan akses jalan yang sulit dilalui kendaraan, infrastruktur penunjang lain juga masih minim di 21 lokasi air terjun ini. Selain itu fasilitas jaringan telekomunikasi juga tidak terjangkau ke objek wisata ini.

Kondisi tersebut tentunya sangat berbeda dengan lokasi air terjun yang di provinsi lain seperti di Sumatera Barat dan Sumatera Utara yang sudah dikelola oleh pemerintahnya secara serius karena ini merupakan potensi pendapatan daerah yang cukup menjajikan. Sehingga tidak heran, jika Riau harus kehilangan pendapatan disektor wisata setiap tahunnya.

Kepala Dinas Pariwisata Riau, Fahmizal Usman, Rabu (6/1/16) mengatakan, pihaknya melakukan peninjauan langsung ke lokasiair terjun yang ada di 5 kabupaten. Diakuinya untuk menuju lokasi, harus melakukan perjuangan yang maksimal, karena akses jalan yang belum memadai.

"Ada 21 lokasi air terjun yang sudah kami data berada di Rohul, Kampar, Kuansing Inhu dan Inhil. Kondisi air terjun yang ada itu tidak kalah indah dari daerah-daerah lain. Hanya saja, memang akses jalan menuju kesana belum dibangun secara layak," ujar Fahmizal.

Tambah Fahmi, sejumlah lokasi air terjun yang ada di Riau sebagian besar lokasinya terletak di tengah hutan alam, sehingga untuk mencapainya harus ditempuh dengan berjalan kaki berjam-jam.

"Seperti air terjun Panisan Koto Kampar. Potensinya sangat luar biasa, air terjunnya ada tiga tingkat, tapi dari lokasi parkir mobil itu kita harus berjalan kaki lebih kurang lebih satu jam," kata Fahmi.

Menurut Fahmi lagi, Januari 2016 ini pihaknya bakal melakukan revisi rencana strategis di Dinas yang dipimpinnya.

Revisi renstra Dinas Pariwisata ini nantinya akan diselaraskan dengan renstra Dinas Bina Marga dan dinas terkait lainnya yang berimplikasi kepada revisi RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah)   

"Nanti saling mendukung antar dinas itu, misalnya seperti kami, menunjuk beberapa tempat wisata unggulan, nanti kita usulkan jalan menuju lokasi wisata dibangun," tuturnya. [**hrc]

Berita Lainnya

Index