Metroterkini.com - Puluhan aktivis LSM Penjara menggelar demo di Polda dan Kejati. Mereka mendesak penuntasan dugaan korupsi dan penyimpangan di Kampar, Rohil dan yang dilakukan keluarga Plt Gubri, Senin (4/12/16).
Aksi ini untuk mendesak penuntasan sejumlah dugaan tindak korupsi yang terjadi di lingkungan Pemkab Kampar, Pemkab Rokan Hilir yang sudah mengendap bertahun-tahun. Serta dugaan monopoli proyek di lingkungan Pemprov Riau oleh keluarga Plt Gubernur Riau yang mereka sebut sebagai “Trio Rachman’.
Dalam pernyataan tertulisnya, LSM Penjara menyebutkan sejumlah dugaan korupsi yang dimaksud. Seperti yang terjadi di era priode pertama Jefry Noer menjadi Bupati Kampar. Ada proyek pembukaan kebun senilai Rp102 miliar di Kampar Kiri yang tak pernah terlaksana.
“Proyek pembangunan kebun di Kampar Kiri ini menjadi temuan BPK dengan kerugian negara Rp102 miliar. Sudah dilaporkan sejak 2006 silam, tapi sampai sekarang masih mengendap. Ada apa dengan aparat penegak hukum?” teriak Ketua DPD LSM Penjara Sunardi dalam orasinya.
Dalam orasinya LSM Penjara juga menyebut ada indikas korupsi dalam pengadaan baju seragam PNS senilai Rp3,4 miliar dan pengadaan sepeda motor kepala desa senilai Rp26 miliar.
Sementara kasus dugaan korupsi di Pemkab Rokan Hilir, disebutkan dugaan korupsi pengadaan 40 mobil dinas anggota DPRD Rokan Hilir, namun tidak ada dugaan kerugiannya.
Sedangkan kasus keluarga Plt Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, LSM Penjara menyebut diduga terjadi permainan lelang tender yang dikendalikan saudara kandung Plt, Anto dan Juni Rachman.
Setelah menggelar demo di Mapolda Riau Jalan Jenderal Sudirman, Pekanbaru, massa langsung bergerak menuju Kejati Riau dengan tuntutan yang sama. [**den]