Metroterkini.com - Ditengah pergunjingan persetujuan sejumlah Fraksi di DPRA tentang Pengesahan APBA-P yang menuai sikap pesimisme dari eksekutif yaitu pemerintah Aceh yang kali ini langsung di sampaikan oleh Gubernur Aceh Zaini Abdullah bahwasanya dilihat dari sisa masa kerja tahun anggaran 2015 yang tinggal 45 lagi, ini namanya bukan lagi APBA Perubahan, tapi saat ini sudah diplesetkan publik menjadi APBA Pungo yang berarti gila dalam bahasa Aceh.
Machfud Azhari salah satu Penggiat Organisasi dan juga Alumni Ekonomi Pembangunan Unimal menyebutkan bahwa keterlambatan pembahasan APBA Perubahan 2015 akan berdampak pada pelaksanaan program-program pemerintah.
Di samping itu dapat mengakibatkan banyak anggaran yang tidak terserap bahkan keterlambatan APBA Perubahan 2015 pun akan membuat pengerjaan kegiatan pembangunan jadi buru-buru akibat batasan waktu yang tinggal 1 bulan 15 hari lagi sehingga bukan tidak mungkin di tahun ini anggaran APBA Aceh akan kembali mengalami Sisa Lebih pembiayaan Anggaran (Silpa).
Harusnya legislatif dan eksekutif dalam membuat draf Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) harus saling berkoordinasi bukan malah saling menyalahkan satu sama lain sehingga program program yang akan dilaksanakan tersendak akibat waktu yang semakin sempit.
"Kita mengharapkan semoga ditahun ini anggaran APBA bisa terserap secara maksimal sekaligus memberikan manfaat bagi masyarakat luas serta hal ini harus secepatnya di evaluasi kepada masing masing lembaga agar tidak berdampak nantinya kepada Rancangan Anggaran pendapatan belanja Aceh (RAPBA) di tahun 2016 sehingga kita bisa menghindari Sanksi Pemotongan Dana Alokasi Umum (DAU) dari Kementerian Dalam Negeri," pungkasnya. [tarmizi]