Metroterkini.com - Pemadaman bergilir setiap tahunya terjadi di Riau dengan alasan difisit tenaga dan alasan lainya yang tidak jelas. Kondisi ini terjadi di Riau sementara di provinsi lainya tidak seperti ini. Bahkan saat ini terjadi pemadaman listrik untuk Kota Pekanbaru terjadi 2 kali yaitu siang dan malam.
Menurut pihak PLN Wilayah Riau dan Kepri, melalui Humas, Nasri, Rabu (30/9/15) mengatakan bahwa PLN menambah manajeman bebas (pemadaman bergilir). Penambahan jadwal pemadaman bergilir menjadi 2 kali perhari dengan durasi 2 jam perpemadaman.
Penambahan manajemen bebas (pemadaman bergilir) mulai dilaksanakan pekan ini. Pasalnya, dengan adanya maintenance PLTG akibat filter kotor karena asap dan terjadi peningkatam defisit daya.
"Pada Senin (28/9/15) lalu, terjadi peningkatan defisit daya di sistem Riau. Hal itu membuat pemadaman bergilir menjadi 2 kali perhari tidak bisa dihindari," terang Nasri.
Jika sebelumnya, defisit daya hanya sebesar 30 megawatt, pada Senin kemarin bertambah. Penambahan sebesar 22 megawatt menjadi 52 megawatt.
Selain kotornya filter di PLTG yang membuat kinerja tidak optimal, kondisi kemarau juga membuat kinerja PLTA tidak bisa beroperasi secara maksimal.
Hal itu tentunnya membuat kecewa pelanggan di Riau, karena setiap tahun PLN mengalami gangguan yang signifikan. Kendati pihak PLN menyampaikan seribu alasan, semua tidak masuk akal dan hal itu dinilai akal-akalan pihak PLN dan memanfaatkan situasi.
"Pelanggan dibodohi PLN. Kalau memang karena kabut asap, coba pak dewan di Riau cek kebenaran bersama masyarakat. Soal maintanance itu kan seharusnya dilakukan secara berkala tidak hanya musim kabut asap. Masyarakat Riau dibodohi PLN," kata Harmen Fadly, warga Pekanbaru dan Sekretaris Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Pekanbaru, Rabu (30/9).
Menurutnya, dewan harus proaktif menyikapi kepentingan masyarakat luas. "Kabut asap belum hilang, malah PLN padam. Masyarakat Riau bisa jadi ikan salai," katanya geram.
"Kami mohon bapak-bapak kita yang diatas pro rakyat lah. Kalau yang mampu mati lampu pasti menghidupkan genset, tapi kalau yang pas-pasan paling punya kipas angin bahkan ada yang tidak punya. Musim asap seperti ini semua kabut asap masuk rumah".
Jadi tambah Harmen, masyarakat Riau setiap tahunya terus menderita baik karena asap maupun kerena PLN. "Terus terang, sewaktu pak Dahlan Iskan menjabat di PLN baru krisis listrik dan pemadaman bergilir cukup minin. Tapi saat ini kembali terjadi," katanya tegas dan dalam kesempatan ini mengajak PLN transfaran dan jangan terus membodohi masyarakat di Riau. [**din]