Metroterkini.com - Rapat pleno terbuka KPUD Lombok Tengah NTB, Senin (24/8) telah menetapkan lima pasangan calon bupati dan wakil bupati setempat yang akan di pilih serentak 9 Desember mendatang.
Kelima pasangan di maksud berasal dari jalur perseorangan sebanyak 2 paket yakni HL. Wiratmaja - Badrun Nadianto (Jadi) dan pasangan H. Suharto - HJ Lale Widare. Sedangkan pasangan yang menggunakan jalur partai yaitu HM. Suhaili FT - L Fathul Bahri yang di usung Partai Gerindra dan PKS. Pasangan HL. Suprayatno - Zainul Aidi di usung Parpol Demokrat, PDIP dan PBB. Sementara pasangan HL Gede Sakti - HL Ahmad Wirajaya di usung parpol Hanura, Nasdem dan PKB.
Ketua KPUD Lombok Tengah Ari Wahyudi, mengatakan agenda pleno penetapan bakal calon menjadi calon yang berlangsung hari ini bersifat final dan mengikat. Dari 6 pasangan yang mendaftar satu pasangan menggunakan jalur perseorangan telah di nyatakan gugur karena tidak memenuhi persyaratan dukungan.
" Kita sudah tetapkan 5 pasangan yang berhak maju untuk di pilih pada Pilkada Desember mendatang, hanya satu calon yang gugur,"katanya.
Dikatakanya, Agenda KPU selanjutnya akan melakukan pengundian nomor urut pasangan calon yang akan di lakukan Rabu (25/8) yang harus di ikuti oleh semua pasangan calon bertempat di Aerotel Mandalika Praya.
"Kita akan bersurat untuk mengundang semua pasangan calon, agar mereka hadir saat pencabutan nomor urut,"katanya.
Di tempat yang sama Kapolres Lombok Tengah AKBP. Nurodin mengaku siap melaksanakan tugas pengamanan Pilkada serentak Desember mendatang dalam kondisi apapun. Di perkirakan sebanyak 300 personil akan di siagakan untuk pengamanan wilayah, jumlah ini di pastikan kurang bila melihat luasnya wilayah Lombok Tengah yang terdiri dari 12 Kecamatan. Namun tidak menutup kemungkinan bantuan personil dari Mapolda NTB baik Dalmas maupun anggota Brimob akan di perbantukan sewaktu - waktu apabila situasi kurang baik.
"Bantuan anggota Polda siap bergerak sewaktu- waktu apabila di butuhkan."katanya.
Menyinggung masalah pengamanan saat ini pihaknya, menyebutkan sudah menempatkan sejumlah personil di kantor KPU lengkap dengan senjata dan kawat berduri serta mobil water canon. "Intinya Polisi selalu siap untuk menjaga kapan saja,"tegas mantan penyidik Tipikor Polda NTB ini. [LS]