Pengoplos LPG Subsidi Ditangkap Polda Riau, Raup Untung Rp 500 Juta

Senin, 26 September 2022 | 22:38:41 WIB

Metroterkini.com - Polisi menangkap lima orang pengoplos LPG bersubsidi di Pakanbaru, Riau. Dalam aksinya, para pengoplos menyalin gas 3 kg ke tabung gas nonsubsidi.

Kabid Humas Polda Riau Kombes Sunarto mengatakan kasus terungkap setelah Ditreskrimsus menerima aduan masyarakat. Masyarakat mengadukan adanya gudang gas LPG di Tanjung Batu diduga tanpa izin.

"Pada Rabu 7 September pukul 10.00 WIB di Jalan Tanjung Batu Pekanbaru dipimpin Kasubdit Kompol Edy Rahmat menerima aduan adanya gudang gas LPG tanpa izin. Setelah dicek ternyata benar," ucap Narto, Senin (26/9/2022).

Saat digerebek, di dalam gudang ditemukan ada altivitas penyulingan dan konversi gas subsidi ke non subsidi. Bahkan ditemukan ada ratusan tabung gas subsidi yang baru saja dioplos.

"Saat digerebek di lokasi ditemukan pelaku penyulingan dan konversi gas dari subsidi ke gas tidak subsidi. Jadi untuk mendapat keuntungan memang mereka konversikan dari subsidi, dijual dengan harga non," kata Narto.

Dalam melancarkan aksinya, TAN sebagai pemodal meminta empat anak buahnya, SAL (50), NAT (24), SF (53) dan ADL (36) membeli LPG subsidi. Gas subsidi itu dibeli dari warung-warung terdekat untuk selanjutnya dibawa ke gudang.

"Modus tersangka membeli gas LPG 3 kg dengan harga normal di warung dan agen. Lalu dibawa ke lokasi dan dikonversikan ke tabung yang tidak disubsidi. Jadi dari 3 kg dimasukkan ke 5,5 dan 12 kg. Lalu dijual ke agen-agen tidak resmi dengan harga di atas eceran. Ada yang 5,5 kg dijualnya Rp 120 ribu dan 12 kg dijual Rp 230 ribu," kata Sunarto.

Sementara Direktur Reskrimsus Polda Riau Kombes Ferry Irawan mengatakan gudang ilegal milik TAN sudah beroperasi sejak 2,5 bulan lalu. Selama beroperasi, pelaku telah mendapat keuntungan Rp 500 juta lebih.

"Dari kegiatan yang mereka akui kegiatan sudah dilakukan selama 2,5 bulan dapat keuntungan sekitar 500 juta," kata Ferry.

Ferry memastikan TAN bertindak seorang diri meskipun ada memggunakan nama perusahaan swasta. Di mana perusahaan justru baru tahu ketiga segel mereka telah dipakai TAN cs.

"Segel-segel ada nama perusahaan, tetapi sudah kami konfirmasi dan dalami bahwa semua mereka manipulasi. Murni mereka bertindak sendiri, ada 400-an tabung gas LPG 3 kg dalam sehari dikerjakan," imbuh Ferry. [**]
 

Terkini