Polda Jambi Menunggu Jadwal Autopsi Ulang Brigadir J

Jumat, 22 Juli 2022 | 22:43:52 WIB

Metroterkini.com - Polda Jambi akan melakukan pengamanan jelang proses autopsi ulang terhadap jasad Brigadir J atau Nofriansyah Yoshua Hutabarat. Namun, sejauh ini Polda Jambi masih menunggu kepastian jadwal autopsi dilakukan.

"Untuk autopsi dari Mabes Polri yang akan melaksanakan, dan untuk pengamanan saya juga sudah siapkan," ujar Kapolda Jambi Irjen Rachmad Wibowo, Jumat (22/7/2022).

Selain itu pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan pihak rumah sakit. "Berkoordinasi dengan pihak Rumah Sakit Sungai Bahar juga sudah kita lakukan, pokoknya pada saat Mabes Polri dan Tim Sus sudah siap dalam melakukan outopsi kita sudah siap," tegasnya.

Proses autopsi ini pun dilakukan setelah pihak penasehat hukum dari keluarga Brigadir J meminta kepada pihak Mabes Polri. Autopsi ulang itu dilakukan demi mengungkap kasus tewasnya Brigadir J di rumah Kadiv Propam Polri nonaktif Irjen Ferdy Sambo.

Namun sejauh ini pihak Polda Jambi juga belum mengetahui secara pasti kapan proses autopsi itu segera dilakukan. Hanya saja pihak penasehat keluarga berharap agar proses autopsi itu segera dilakukan secepatnya

Sementara menjelang adanya proses outopsi ulang nanti, pihak dari Ormas Pemuda Batak Bersatu di Jambi turut melakukan penjagaan di pemakaman. Penjagaan itu dilakukan ormas batak lantaran adanya kesepakatan bersama pihak keluarga Brigadir J dalam mengantisipasi hal yang tidak diinginkan

Presiden Joko Widodo (Jokowi) angkat bicara mengenai kasus penembakan Brigadir Yoshua Hutabarat atau Brigadir Yoshua di rumah Kadiv Propam nonaktif Irjen Ferdy Sambo. Jokowi meminta agar kasus itu diusut tuntas dan diungkap sejujurnya.

"Saya kan sudah sampaikan, usut tuntas, buka apa adanya. Jangan ada yang ditutup-tutupi, transparan. Sudah!" kata Jokowi di sela-sela kunjungan kerjanya di Pulau Rinca, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (21/7).

Jokowi mengatakan pentingnya transparansi dalam penyelidikan kasus penembakan yang menewaskan Brigadir Yoshua. Hal itu agar tidak muncul keraguan masyarakat terhadap institusi Polri.

"Itu penting untuk agar masyarakat tidak ada keragu-raguan terhadap peristiwa yang ada. Ini yang harus dijaga kepercayaan publik terhadap Polri harus dijaga," ujar dia.

Diketahui Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah membentuk tim khusus untuk mengusut kematian Brigadir J. Timsus ini melibatkan pihak eksternal seperti Kompolnas dan Komnas HAM. Setelah bekerja beberapa pekan Jenderal Sigit memutuskan untuk menonaktifkan Irjen Ferdy Sambo dari jabatan Kadiv Propam, Brigjen Hendra dari jabatan Karo Paminal Divpropam, dan Kapolres Jaksel Kombes Budhi. [**]
 

Terkini