Marzuki Alie dan Max Sopacua Marah Dituduh Kudeta PD

Selasa, 02 Februari 2021 | 00:01:21 WIB

Metroterkini.com - Para politisi senior Partai Demokrat serta mantan petinggi Partai Demokrat buka suara soal isu kudeta kepemimpinan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Dua mantan petinggi partai yakni Marzuki Alie dan Max Sopacua berang karena merasa dituduh.

"Jhoni Alen Marbun, Marzukie Alie, Nazaruddin, Darmizal," kata elite PD Rachland Nashidik kepada wartawan soal isu upaya kudeta Partai Demokrat, Selasa (2/2/2020).

Marzuki Alie adalah mantan Sekjen Partai Demokrat. Menurut Marzuki Alie, AHY tidak perlu takut mengungkap nama-nama tersebut.

"Nggak etis lah. Perlu dia itu sampaikan. Kenapa takut? Kan supaya jelas. Dia bilang orang ini sekian tahun. Nggak perlu takut kok, no. Kan sudah ada fakta katanya kan. Kalau ada fakta buka dong. Jangan menunda-nunda. Biar orang juga merespons," kata Marzuki Alie dilansir dari detikcom.

"Kalau mengira-ngira itu menyebarkan fitnah bisa, ya kan. Dan bukan, fitnah dan bisa bermasalah nanti fitnah itu. Melahirkan fitnah itu sama saja dia memfitnah juga," sambung Marzuki.

Marzuki Alie menilai AHY bisa menyampaikan fitnah karena membuat tuduhan terhadap pihak tertentu, termasuk dirinya. Pasalnya, ia menegaskan banyak kader Partai Demokrat yang tidak aktif sejak enam tahun lalu.

"Sampaikan ke AHY, Anda itu bisa menyampaikan fitnah, karena mengira-ngira begini-begini. 6 tahun lalu banyak yang berhenti loh, yang tidak aktif. Akhirnya kan tuduhannya kan kepada orang yang pernah menjabat saja. Yang tahu orang kan Marzuki Alie di republik ini. Selalu Marzuki Alie, apapun Marzuki Alie, dunia goyang di sana Marzuki Alie. Ada ini dikit Marzuki Alie. Saya nggak ngerti juga itu kenapa," ujarnya.

Eks Ketua DPR RI itu pun meminta AHY tidak menyinggung namanya terkait persoalan kudeta PD. Marzuki Alie mengaku tidak segan untuk membongkar keburukan PD jika terus disinggung AHY.

"Kalau dia nyinggung saya. Nanti saya beneran gitu. Gampang kok tahu semua boroknya di dalem. Apa, saya data lengkap kok. Janganlah singgung-singgung saya. Semua yang jelek saya nggak buka di muka publik. Saya jagain partai ini. Jangan singgung-singgung saya. Kan nggak baik, gitu," ucapnya.

"Kalau singgung saya, nanti saya tersinggung, ya kita buka-bukaan aja ngurus partainya gimana. Kan gitu. Ya kita buka semua. Bagaimana kongres, saya buka semua nanti. Kan malu akhirnya," tegas Marzuki.

Sementara itu mantan Waketum Partai Demokrat (PD) Max Sopacua tersinggung diseret-seret dalam pusaran kudeta Ketum PD Agus Harimurti Yudhyono (AHY). Max Sopacua mengaku tak paham persoalan kudeta di tubuh Partai Demokrat.

"Itu persoalan itu cara menyelesaikan. Bagi saya cara menyelesaikan. Jangan saling tuduh. Saya tersinggung, dituduh sama Pak Syarief Hasan, bahwa saya berada bersama kelompok Moeldoko. Padahal saya nggak ngerti apa-apa. Saya kemarin nggak tahu ada apa-apa, dan lain-lain, saya lagi di lapangan," kata Max Sopacua kepada wartawan.

"Tiba-tiba ada yang telepon saya tolong baca ini. Saya pikir masalahnya kan, kalau sudah berani jadi pemimpin, berani pula menyelesaikan masalah secara jantan. Jangan melibatkan orang lain," lanjutnya.

Max Sopacua kemudian bicara soal Partai Demokrat mengirim surat ke Presiden Jokowi soal kudeta. Jokowi, kata Max, tak ada kaitannya dengan kudeta menggulingkan AHY.

"Kenapa harus telepon, atau kirim surat ke Jokowi segala macam mengenai masalah ini. Apa urusannya Jokowi dengan Demokrat? Apa Demokrat adalah koalisi Jokowi? Bukan kan. Sehingga orang-orang menulis, pengamat seolah-olah ini cara mendekatkan diri ke koalisi kekuasaan," ujarnya. [**]

Terkini