Korban Penipuan Yayasan Amallillah Mengadu ke Polisi

Senin, 31 Juli 2017 | 08:44:48 WIB

Metroterkini.com - Sekitar ratusan bahkan ribuan warga Inhu diduga ikut menjadi anggota atau makmum Yayasan Amalillah dan mereka akan mendatangi Mapolres Kabupaten Indragiri Hulu. Pasalnya, mereka ditipu oleh pihak yayasan dengan janji yayasan akan memberi uang sebesar ratusan  juta rupiah, bagi yang menyetor Rp 20 ribu, Rp 5 juta yang menyetor Rp 6 ribu, dan Rp 4 juta dan seterusnya.

Menurut seorang korban penipuan Yayasan Amallillah, ZM, kepada media awak ini, kata korban bahwa dana masyarakat yang terkumpul diperkirakan mencapai miliaran rupiah korbannya bukan hanya ZM, melainkan 70 % masyarakat Kabupaten Inhu.

Yayasan Amallilah merupakan Investasi bodong. Yayasan ini sudah lama tutup dan sebelumnya sekretariat Yayasan Amallillah sempat berkantor di Seberida Kabupaten Inhu. Akta noktaris Yayasan Amallilah tanggal 23 Maret tahun 2008 nomor 2691, oleh Eddy Subroto, SH yang beralamat di Bekasi.

Warga Inhu yang sudah tercatat sebagai anggota atau makmum Yayasan Amalillah sontak mendatangi Mapolres Inhu setelah dirinya sadar menjadi korban penipuan. Korban membuat laporan dengan kasus penipuan dan pengelapan. Hasil pemeriksaan dikepolisian korban ditipu ratusan juta rupiah oleh pihak Yayasan Amallillaah. Korban dijanjikan akan menerima sebuah mobil dari hasil investasinya tersebut.

Akan tetapi hasil yang dijanjikan serta iming iming oleh pihak Yayasan Amalillah hingga kini tidak ada sama sekali. Atas dasar penipuan Lisani,S.Hut selaku pimpinan cabang Yayasan Amallillah korban melaporkan perbuatan pidana murni itu ke Mapolres Inhu. 

Bukti surat tanda laporan korban di Mapolres Inhu, Nomor : STTL/78/VII/2017/RIAU/ RES INHU, berdasarkan laporan polisi Nomor : LP/113/VII/2017 / tanggal 29 Juli 2017 , pelapor Zumrowi. Waktu kejadian tanggal 20 Maret 2014 terlapor Lisani,S.Hut. Lisani terlapor juga Kepala perwakilan Pusat Yayasan Amalillah, bendahara yakni Jeni S.Pd  seorang tenaga didik.

Janji pihak Yayasan Amalllah memberi uang serta iming iming kepada ribuan korban tidak kunjung ada, begitu juga dengan santunan ratusan juta, hingga Milyaran rupiah. Semua yang dijanjikan pihak yayasan Amalillah ternyata tidak benar dan dianggap penipuan. 

Sebagai pancingan untuk mengelabui para peserta anggota ribuan umat, pihak yayasan menyampaikan harapan yang menjanjikan selanjutnya modus yang digunakan para pelaku menipu dengan cara meraup keuntungan besar dikatakan yang disetor para korban bisa berlipat ganda ratusan juta rupiah mencapai milyaran rupiah.

Berikut seorang anggota menyetorkan uang Rp 1000.000, bahwa dana yang disetor berselang tiga bulan akan menjadi Rp 200.000.000, jika setoran hanya Rp 100.000, dana itu menjadi Rp 20.000.000. Yayasan Amalillah memang menjajikan, ternyata setelah diketahui semua janji dan iming-iming hanyalah modus untuk mendapatkan keuntungan pengurus yayasan tak satupun yang terealisir.

Perbuatan para pelaku menjalankan investasi bodong sedikit mirip dengan kejadian Kanjeng Dimas, sebagian yang menjadi korban penipuan berasal dari masyarakat kelas bawah di desa-desa, sekarang kasus ini terjadi di wilayah hukum Polres Inhu, ribuan masyarakat desa ditipu oleh mapia investasi bodong Yayasan Amalillah. 

Menurut seorang makmum, baru-baru ini, dana masyarakat yang terkumpul diperkirakan berkisar Milyaran rupiah, sejak yayasan itu berdiri di Inhu, Bahkan, perkiraan ini akan banyak korban lagi, mengingat yayasan tersebut memiliki cabang di seluruh Riau. Itulah sebabnya, untuk mengantisipasi jatuhnya korban lebih banyak Polisi harus bertindak cepat berhasil menangkap para pelakunya. 

Salah satu Aktivis memantau gerak gerik yayasan Amalillah yang dipimpin Lisani, karena Yayasan ini merupakan bodong. Untuk mendudukan kasus ini aktivis berhasil menemui korban penipuan di lokasi sekretariat Yayasan Amalillah, Zumrowi (54) warga Seberida, sambil memperlihatkan beberap bukti kwitansi mengatakan bahwa ia ditipu Lisani ketua cabang Yayasan Amallilah. Korban akan melaporkan pihak yayasan. "Saya sangat dirugikan dan sudah tertipu oleh pimpinan cabang Yayasan Amalillah," ujarnya, Ahad (30/7/2017). [ysn]

Terkini