Nazir Foead: Operasi APRIL Penyebab Konflik Masyarakat

Jumat, 28 Oktober 2016 | 00:00:10 WIB

Metroterkini.com - Direktur Badan Restorasi Gambut (BRG), Nazir Foead mengatakan, operasi APRIL di Provinsi Riau penyebab konflik serius dengan masyarakat lokal. Selain itu, operasi tersebut menyebabkan hilangnya kepemilikan hutan dan lahan adat, dan degradasi sumber daya alam. 

Hal itu diungkapkannya ketika menjabat sebagai Direktur WWF pusat.

"Dua pertiga area konsesi yang memasok perusahaan ini di Riau terletak di lahan gambut, lalu menjadi terdegradasi, kering dan terdekomposisi. Ini menghasilkan emisi gas rumah kaca secara konstan,"sebut Nazir ketika menjabat sebagai Direktur Konservasi WWF-Indonesia, seperti dilansir dari jmgrriau.

Selain itu, kata Nazir, APRIL juga diduga pelaku terbesar perusakan hutan di Provinsi Riau. Perusakan itu diduga dengan cara penebangan hutan tropis. Dimana menurut laporan Eyes On The Forest, sekitar 140.000 hektare lahan hutan tropis diduga dibabat APRIL. Hutan tersebut sebagian besar berada di lahan gambut pada 2008 dan 2011.

"Setelah penghancuran hutan di Riau, kini APRIL memperluas operasi di Borneo,"imbuhnya. Akibat ulah mereka banyak hal yang di timbulkan beberapa tahun sebelumnya sempat dilakukan aksi jahit mulut oleh masyarakat riau sampai seperti itulah duka yang mereka berikan belum lagi asap yang ditimbulkan akibat karhutla yang dilakukan mereka. Selain merusak lingkungan Hutanpun menjadi gundul apa jadinya riau beberapa tahun kemudian jika terus dilakukan penebangan hutan terus menerus. Selain masyarakat yang di rugikan lalu kemana saja hewan-hewan dihutan yang harus kita lindungi keberadaannya?

Menurutnya, sejak 2009, komitmen-komitmen yang diperbuat oleh APRIL dalam mempertahankan hutan dan tidak menggunakan kayu alam hanya sebatas pencitraan atau greenwash semata demi memperoleh keuntungan besar.

Untuk itu, pihaknya menyerukan APRIL berhenti merusak hutan tropis, dan menyelesaikan konflik-konfilk sosial.

"Kami mendesak perusahaan ini segera mengubah model bisnis mereka yang tidak lestari dan berhenti pengeringan lahan gambut,"cetusnya. [Son]

Terkini