Metroterkini.com - Tindakan intimidasi kembali diterima jurnalis saat melakukan peliputan berita. Hal ini memicu aksi solidaritas para wartawan yang bertugas di wilayah Ponorogo, Jatim.
Seperti diketahui Arogansi Anggota Tentara Nasional Indonesia, kembali terjadi pada Minggu (2/10), sejumlah Anggota TNI YON 501, melakukan pengeroyokan terhadap Soni Misdananto, wartawan Net TV kontributor wilayah Madiun dan Ponorogo.
"Korban yang sedang melakukan kegiatan jurnalistik, ditendang, dipukul dan diintimidasi. Hasil rekaman, diambil demikian juga kamera milik korban," ujar Aris Sutikno, jurnalis TV One saat melakukan aksi solidaritas untuk Soni, Minggu (2/10) malam.
Kejadian tersebut, menurut Aris menunjukkan jika TNI yang seharusnya melindungi rakyat, kembali membuat resah. "Melakukan kekerasan terhadap Wartawan, warga sipil yang harusnya dilindungi," terangnya.
Lebih lanjut, dia menjelaskan apapun alasannya, tidak ada pembenar untuk melakukan kekerasan terhadap wartawan, apalagi yang sedang melakukan tugas jurnalistik.
"Atas kejadian tersabut, kami wartawan Ponorogo, yang tergabung dalam Aliansi Wartawan Ponorogo, menyatakan sikap mengutuk keras, arogansi TNI terhadap wartawan dan terhadap siapapun," ungkap Hadi Santoso (Hasan) selaku Koordinator Aliasi Wartawan Ponorogo.
Pihaknya juga menuntut kepada Panglima TNI, bertanggungjawab atas kasus ini. "Kami menutut agara kasus ini diusut tuntas, pelaku dihukum sesuai dengan peraturan perundang undangan," harapnya.
Pimpinan Koran Media Mataraman ini juga meminta kepada Panglima TNI, mengarahkan seluruh anggota TNI untuk patuh hukum dan peraturan perundang undangan. "Agar tidak ada lagi arogansi TNI kepada wartawan dan terhadap warga sipil, siapapun," pintanya.
Aksi juga diisi dengan penyalaan lilin oleh seluruh wartawan yang hadir dalam aksi tersebut. [nur]