Mabes Polri Usut Dugaan Penyandaraan Staf Menteri oleh PT ASPL

Kamis, 08 September 2016 | 00:00:06 WIB

Metroterkini.com - Tim dari Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia di Jakarta akan terbang ke Riau untuk menyelidiki penyanderaan petugas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang diduga melibatkan PT Andika Permata Sawit Lestari (APSL).
 
"Kalau bisa besok berangkat ke sana (Riau)," kata Kapolri Jenderal Tito Karnavian di Kementerian LHK usai bertemu Menteri Siti Nurbaya, Rabu (7/9).

Untuk pengusutan di Riau itu, Tito menerjunkan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Inspektur Jenderal Muhammad Iriawan.
 
"Kami akan coba selidiki secara komprehensif, permasalahan apa yang menyebabkan terjadinya hal ini, apa penyanderaan ini memenuhi unsur pidana. Kalau iya, apa motifnya, ini paling penting," ujar Tito.
 
Tim Mabes Polri juga bakal melakukan pemeriksaan internal sampai ke tingkat kepolisian resor.

"Prinsip kami, lakukan pemeriksaan secara menyeluruh, termasuk dari internal Kepolisian," kata Tito.

Dugaan penyanderaan oleh PT APSL sebelumnya dikemukakan oleh Kementerian LHK. Dalam pertemuan KLHK dengan Polri, akhirnya disepakati langkah-langkah penyelidikan.

"Jangan ada asumsi atau praduga yang beranalisis dari aparat di ruang publik, karena akan membingungkan masyarakat. Jadi sesuai aturan hukum saja," kata Menteri Siti.

Jumat pekan lalu, tujuh staf KLHK yang terdiri dari tiga polisi hutan dan empat penyidik pegawai negeri sipil (PPNS) disandera segerombolan orang saat melakukan penyegelan lahan milik PT APSL yang terbakar.

Gerombolan tersebut diduga dikerahkan oleh PT APSL. Para penyandera mengancam dan meminta para staf KLHK untuk menghapus seluruh foto dan video yang diambil di lahan APSL tersebut.

Padahal, foto-foto dan video tersebut memaparkan secara jelas bahwa ada sekitar 2.000 hektare lahan yang sengaja dibakar untuk dijadikan perkebunan. Lahan terbakar itu berada pada konsesi APSL dan masih mengepulkan asap. [cnn]

Terkini