Metroterkini.com - Sekitar 50 warga binaan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Bengkalis terkena Demam Berdarah Dengue (DBD) dan diare, 12 orang diantaranya meninggal dunia setelah mendapat pelayanan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bengkalis.
Tentang meninggalnya 12 warga binaan tersebut dibenarkan oleh Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Bengkalis, Kriston Napitupulu melalui Kepala Seksi Pembinaan Narapidana dan Anak Didik (Binadik) Boy Fernandes didampingi seksi kesehatan Rosdewati Purba dan Raja Ade.
Rosde dari bagian pelayanan kesehatan mengatakan, demam massal yang mengakibatkan 12 orang meninggal terjadi pada rentang November-Desember 2024 lalu.
Gejala awalnya pasien mengalami demam tinggi dan menggigil di pagi hari beberapa jam kemudian membaik. Adanya juga demam disertai diare bahkan BAB berdarah.
Selain DBD dan diare, ada juga warga binaan yang harus cuci darah, stroke yang harus dirujuk ke rumah sakit.
Menyikapi situasi sakit massal penyakit lainnya tersebut, pihak Lapas langsung mengambil tindakan dan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan Puskesmas.
Dalam rentang November-Desember 2024, puluhan orang dirujuk ke rumah sakit, 12 orang diantaranya meninggal dunia setelah mendapat pelayanan medis di rumah sakit.
"Demam tinggi massal menimpa sekitar 50 orang. 12 orang diantaranya meninggal setelah dirawat di rumah sakit," kata Rosde kepada metroterkini.com di ruangan Kasi Binadik.
Bagi pasien yang sudah dinyatakan sembuh dan diperbolehkan kembali ke Lapas oleh pihak rumah sakit, ungkap Rosde, tim kesehatan Lapas tidak langsung memasukkan ke blok, tetapi terlebih dahulu dilakukan observasi beberapa hari di ruangan unit kesehatan untuk meyakinkan bahwa pasien betul-betul sembuh. Setelah itu, baru pasien dimasukkan kembali ke blok.
Pada kesempatan itu, Kasi Binadik Boy Fernandes, selain dilakukan tindakan medis, juga dilakukan foging dan semua selokan dan bak mandi diberi cairan abate.
"Semua upaya kita lakukan. Tapi, mungkin ini siklus. Misalnya, sekali sekian tahun muncul virus dan DBD, kemudian hilang," kata Rosde menambahkan. (Rudi).