Metroterkini - Seluruh Kepala Desa (Kades) yang ada di Kabupaten Kepulauan Meranti bakal melaksanakan studi tiru dan juga audiensi ke Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes-PDTT) Republik Indonesia.
Kegiatan tersebut bakal dilaksanakan Kades Di Kepulauan Meranti pada 10 Juni 2024 hingga 14 Juni 2024.
Ketika di Konfirmasi, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Kepulauan Meranti Drs Asrorudin MSi mengatakan studi tiru tersebut dilakukan dalam rangka untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan terkait digitalisasi dan administrasi desa yang ada di Kepulauan Meranti.
"Sebelum Studi Tiru, kita lebih dulu melakukan Audiensi ke Kemendes-PDTT dan kita harap langsung dari Menteri, kalau pun tidak dengan dirjen. Karena Disana ada beberapa hal yang akan kita sampaikan dan juga meminta arahannya seperti apa nantinya," terang Asrorudin, Pada Rabu (05/06/2024) sore.
Disamping itu, dirinya juga mengakui bahwa kapasitas Dinas PMD hanya sebagian tamu dalam undangan tersebut. "Kita disini kapasitasnya hanya sebagai tamu undangan sesuai dengan undangan yang masuk ke kami," Akuinya.
Mengenai anggaran dalam kegiatan tersebut, Asrorudin mengatakan sudah ditanggung pada masing-masing Kades di Kepulauan Meranti melalui Dana Desa (DDS), hal tersebut sebagaimana diatur untuk peningkatan kapasitas Kades.
"Kalau ini sudah diatur di Kemendes dalam Petunjuk Teknis (Juknis) DDS sebagai salah satu untuk Peningkatan kapasitas kepala desa. Dan ini bukan hanya di Kepulauan Meranti saja," Katanya.
Untuk studi tiru nantinya, ada beberapa desa yang bakal menjadi target kunjungan tersebut, dimana desa tersebut dikatakan sudah layak untuk menjadi desa percontohan dalam digitalisasi.
"Desa percontohan Digitalisasi dan pertanian digital yang bakal dikunjungi yakni Desa Ciburuy, Desa Cikahuripan Pandeglang, Desa Digital Jaya Mekar dan Desa gudang Kahuripan di Kabupaten Bandung Barat," Jelasnya.
Dirinya juga mengakui tidak setuju apabila studi tiru ini digunakan hanya sebagai ajang untuk jalan-jalan para Kades dan hal tersebut diakuinya sudah disampaikan ke Kades-kades. Untuk itu Asrorudin menginginkan adanya ilmu yang didapat untuk percontohan bagi desa di Kepulauan Meranti usai studi tiru nantinya.
"Kita harap Apa yang dilakukan mereka setidaknya bisa tidak untuk ditiru dan di implementasi di Kepulauan Meranti kita, dan Desa di Meranti dapat melakukan administrasi pada skala digitalisasi," Inginnya.
"Dan dalam studi tiru itu kita buat kesepakatan untuk lebih memperketat bagi Kades dan seluruhnya agar tidak ada yang jalan-jalan sesuai dengan rundown kegiatan, kecuali acara selesai semua," Tambahnya. [Wira]