Proyek Payung Elektrik Masjid An-Nur di Pekanbaru Tetap Dikerjakan

Proyek Payung Elektrik Masjid An-Nur di Pekanbaru Tetap Dikerjakan

Metroterkini.com - Pihak yang mengerjakan proyek payung elektrik di Masjid Raya An-Nur Pekanbaru secara diam-diam akhirnya terungkap. Proyek itu dikerjakan kontraktor tanpa dibayar.

"Kemarin kami konsultasi ke LKPP terkait pekerjaan yang sudah diputuskan kontrak, bolehkan kontraktor bekerja. Kemarin kami sudah dapat jawaban 'diperbolehkan karena alasan kebutuhan dan kemanfaatan boleh'," kata Kepala Dinas PUPR Riau, Arief Setiawan, Rabu (28/6/2023).

Setelah dapat persetujuan secara lisan dan tertulis, Arief langsung minta kontraktor melanjutkan proyek. Khususnya di bagian payung elektrik yang ditargetkan selesai dan bisa digunakan untuk solat Idul Adha.

"Jadi saya memerintahkan kontraktor melanjutkan tanpa dibayar. Posisinya tinggal stel-stel saja. Kan ada rencana cepat karena mau Idul Adha diusahakan (bisa digunakan). Namun kemarin sudah ditinjau terakhir payung ini masih perlu penyetelan di 2 payung, ya batallah untuk Idul Adha," kata Arief.

Mendekati waktu pelaksanaan, Arief pun minta Dinas PUPR ikut membersihkan. Namun lokasi yang rencana bisa dipakai solat Idul Adha batal karena tidak kunjung tuntas.

"Karena menghadapi Idul Adha PU hanya membantu bersihkan. Saya berusaha ini bisa diselesaikan, dipake, tapi karena kan teman-teman kerja siang malam, hujan ya belum bisa dipake," katanya.

Pengerjaan sendiri menurut Arief setelah seluruh bahan dan material sudah tiba di Pekanbaru. Khusus untuk payung saat ini butuh waktu karena harus disesuaikan di lapangan.

"Payung saja (dikerjakan), payung itu sudah ada material, tapi butuh waktu setel sana-sini biar rapi. Ya perlu waktu lama, kalau kejar untuk Idul Adha sudahlah saya sampaikan belum bisa dipake," katanya.

"Kontraktor yang mengerjakan. Untuk setel memang harus naik turun, kami persilakan kontraktor kerjakan, tapi tanpa dibayar ya," kata Arief lagi.

Diketahui, renovasi dan pembuatan payung elektrik Masjid An-Nur Pekanbaru, Riau tak kunjung tuntas. Padahal, proyek itu sesuai kontrak harus selesai pada akhir Desember 2022 lalu.

Proyek tak kunjung tuntas setelah dua kali diberi perpanjangan waktu. Bahkan Kabid Cipta Karya PUPR Riau Thomas menyebut proyek dipastikan tuntas sebelum lebaran Idul Fitri.

Proyek senilai Rp 42 miliar itu dipastikan tuntas karena akan dipakai untuk salat Id oleh Gubernur Syamsuar. Namun sayang, rencana itu gagal. Salat Id pun digelar di halaman Kantor Gubernur Riau.

Tak tuntasnya proyek semakin jelas setelah kontrak resmi diputus pada 8 April lalu. Sejak saat itu seluruh pengerjaan harus dihentikan dan baru bisa dilanjut setelah ada hasil audit dari Inspektorat Riau.[**]

Berita Lainnya

Index