Puluhan Biksu Thailand Jalan Kaki ke Borobudur Sampai di Cirebon

Puluhan Biksu Thailand Jalan Kaki ke Borobudur Sampai di Cirebon

Metroterkini.com - Setelah melakukan perjalanan panjang, puluhan biksu yang melakukan tradisi thudong atau perjalanan dari Thailand ke Candi Borobudur dengan cara jalan kaki, sampai di Kota Cirebon, Jawa Barat, Kamis (18/5/2023). Di Cirebon mereka akan singgah selama 5 hari.

Selama perjalanan dari markas Brimob winong Kabupaten Cirebon menuju Kota Cirebon, terlihat para biksu dikawal ketat aparat kepolisian dan laskar macan ali, serta sebagian warga muslim di Cirebon.

Kedatangan para biksu disambut baik oleh warga Cirebon. Mereka terlihat antusias menyambut kedatangannya. Tidak sedikit dari masyarakat baik umat muslim maupun nonmuslim memberikan makanan dan minuman ke para biksu sebagai bentuk toleransi beragama.

Para biksu akan singgah selama 5 hari di Kota Cirebon hingga 22 Mei 2023. Kemudian, dilanjut melakukan perjalanan kembali menuju Candi Borobudur untuk melakukan perayaan Hari Waisak.

"Para biksu ini akan istirahat di Cirebon selama 5 hari. Selama di sini, mereka akan melakukan berbagai kegiatan, seperti berkunjung ke sejumlah klenteng yang ada di Kota Cirebon, untuk melakukan doa. Selain itu juga, berkunjung ke kawasan wisata palutungan Kuningan," kata Ketua Tudong Internasional, Welly Widadi, Kamis (18/5/2023).

Welly menjelaskan, pihaknya menyambut kedatangan para biksu dengan cara mencuci kakinya sebagai bentuk penghormatan kepada para guru atau orang tua.

"Tadi kita lakukan tradisi penyambutan dengan cara mencuci kaki para biksu. Itu kami lakukan sebagai bentuk penghormatan kami kepada para guru atau orang tua kita," ucapnya.

Ia sangat bangga Cirebon dikunjungi para biksu yang cukup banyak hingga 32 biksu.

"Kami sebagai warga Cirebon sangat senang sekali, dikunjungi biksu sampai 32 orang. Karena di sini sangat jarang sekali adanya perkumpulan biksu.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Cirebon Etty Herawati, menjelaskan kedatangan para biksu untuk singgah beristirahat ini merupakan bentuk toleransi yang sangat kental di Kota Wali.

"Cirebon ini toleransinya cukup kental, kita lihat di Cirebon warganya bukan hanya umat Islam. Di sini kita ada kelenteng, ada gereja yang hidup rukun berdampingan. Inilah menjadi alasan para biksu istirahat di cirebon cukup lama," katanya. [**]

Berita Lainnya

Index