Metroterkini.com - Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Rokan Hulu mengutus tiga orang peserta dalam mengikuti Diklat Orientasi Pelopor Penguatan Moderasi Beragama bagi ASN dan masyarakat di lingkungan Kemenag Provinsi Riau.
Acara yang di taja oleh Kanwil Kemenag Provinsi Riau itu berlangsung selama empat hari mulai dari tanggal 8 Mei 2023 sampai 11 Mei 2023 dengan melibatkan 80 peserta berasal dari ASN, FKUB, lintas agama dan masyarakat yang dilangsungkan di hotel Winstar Pekanbaru.
Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Riau, Mahyudin di sela pembukaan acara mengatakan kegiatan orientasi ini diharapkan dapat mendorong lahirnya pelopor moderasi beragama yang lebih banyak sebagai solusi, sekaligus kunci penting untuk menciptakan kerukunan keagamaan.
" Saat ini sudah dilakukan pembekalan kepada hampir 600 orang diwilayah kerja Kementerian Agama Provinsi Riau yang diharapkan mampu menjaga kerukunan beragama di daerahnya masing-masing," kata Mahyudin, Selasa (9/5).
Kegiatan itu diisi oleh nara sumber/pakar dan pelatih seperti Prof. Dr. H. Raihani, M.Ed, Ph.D (Dosen UIN Suska Riau), Prof. Dr. Khairunnas, M.Ag (Rektor UIN Suska Riau). Dr. H. Wawan Junaidi (Kapus PKUB) , instruktur nasional KH. Marzuki Wahid (Rektor ISIF Cirebon), Wawan Gunawan (Jakatarub Bandung) aktivis lintas agama. Dr. Muhammad Taufik dan Dr. Aidil Aulya (UIN Padang), Dr. Zulfadli dan Dr. Evi Yanti dari Kanwil Kemenag Prov. Riau.
Dalam kegiatan tersebut utusan dari Rokan Hulu diwakili oleh Ketua FKUB, H. Firman Salim, Sekretaris FKUB, Firdaus KZ, S.Pd.i dan Anggota FKUB Parno, S.Ag mewakili dari agama Katholik.
Ketua FKUB Rohul, H. Firman Halim mengatakan setelah mengikuti Diklat diharapkan FKUB Rokan Hulu memiliki bekal dan pemahaman tentang moderasi beragama serta menjadi pelopor di tengah-tengah masyarakat.
" Semoga kegiatan ini menjadi ladang amal dalam menjaga kerukunan dan keharmonisan antar hidup beragama satu sama lainnya," kata Firman, Rabu (10/5/2023).
Menurut Firman, Rokan Hulu dengan masyarakat yang majemuk dan beragam agama, adat, perilaku dan budaya yang berbeda, menjadi alasan pentingnya moderasi beragama. Untuk terciptanya persatuan dan kesatuan bangsa.
" Ditengah masyarakat multi religius yang dibalut dalam bingkai kebhinekaan kita semua akan selalu menjaga dan menjunjung tinggi toleransi beragama," pungkasnya.[man]