Antisipasi Karhutla

Hingga Pertengahan Maret 2023, Ada 4 Lokasi Lahan di Meranti Terbakar

Hingga Pertengahan Maret 2023, Ada 4 Lokasi Lahan di Meranti Terbakar
Plt Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepulauan Meranti, Eko Setiawan

Metroterkini.com - Sejak Januari hingga Maret 2023 atau belum genap 3 bulan, sudah ada 4 lokasi lahan yang terbakar di Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepulauan Meranti, Eko Setiawan menyebutkan ada tiga lokasi di Kecamatan Tebing Tinggi dan satu lokasi di Kecamatan Rangsang Pesisir.

"Iya semuanya ada empat lokasi yang terbakar. Satu lokasi yang agak luas sementara tiga lokasi lainnya tidak begitu luas," ujar Eko Setiawan, didampingi Kabid Kedaruratan dan Logistik, Edi SH, di kantornya, Selasa (14/3/2023) siang.

Dijelaskan Eko, adapun keempat lokasi yang terbakar tersebut diantaranya, di Desa Alahair Timur, tepatnya di Jalan Paringan, Perumbi, dengan luas sekitar 1/4 hektar, selanjutnya di Kelurahan Selatpanjang Timur, tepatnya di Jalan Dorak samping Perumnas sekitar 1/4 hektar, kemudian di Desa Banglas tepatnya di Jalan Pusara sekitar 0,1 hektar dan di Desa Tenggayun Raya, Kecamatan Rangsang Pesisir dengan luas sekitar 1 hektare.

"Sejauh ini masih bisa teratasi. Namun kita tetap melakukan antisipasi apalagi sekarang cuacanya sudah mulai ekstrem dan tentunya dibutuhkan kerjasama semua pihak agar tidak terjadi kebakaran seperti tahun-tahun sebelumnya," pungkasnya.

Baru baru ini terjadi kebakaran lahan seluas satu hektar di Dusun 3, Desa Tenggayun Raya, Kecamatan Rangsang Pesisir, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau terbakar pada pada Minggu 12 Maret 2023 itu.

Dimana kebakaran tersebut menghanguskan lahan gambut berupa semak belukar atau lahan tidak dikelola.

"Kalau itu sudah padam juga, ini tentunya hasil kerjasama dari tim gabungan (BPBD, TNI dan Polri, MPA, pihak perusahaan serta masyarakat setempat) di lapangan," ungkapnya lagi.

Dijelaskannya, adapun peralatan yang digunakan berupa 5 unit mesin ministrek, 4 unit mesin robin desa, 60 rol selang, 2 unit Y conection, dan 11 buah nozle.

"Saat proses pemadaman tidak ada ditemukan kendala yang bearti karena saat ini kebutuhan air selama pemadaman masih terpenuhi," pungkasnya. [Wira]

Berita Lainnya

Index