Paris Hilton Jadi Korban Pemerkosaan di Usia 15 Tahun

Paris Hilton Jadi Korban Pemerkosaan di Usia 15 Tahun

Metroterkini.com - Kebahagiaan Paris Hilton menjadi seorang ibu membuatnya makin berani menceritakan kehidupannya yang ternyata tak melulu dipenuhi hura-hura dan kesenangan. Siapa sangka masa kecilnya dihadapkan dengan beragam trauma, bahkan ia pernah menjadi korban pemerkosaan.

Dalam wawancara bersama Glamour Magazine, Paris mengisahkan pengalaman seksualnya terjadi di usia yang sangat muda yakni 15 tahun. Dan hal itu terjadi karena pemerkosaan oleh seorang pria yang jauh lebih tua darinya.

Kejadian itu terjadi saat ia bertemu dengan sang pelaku di sebuah pusat perbelanjaan di California. Keduanya berbincang dan pria itu mengajak Paris dan teman-temannya main ke rumah mereka.

Ternyata, sang pria dan teman-temannya juga sering bertemu kelompok Paris Hilton yang hampir tiap minggu nongkrong di sana, obrolan itu makin seru hingga akhirnya mereka menawarkan minuman berry wine coolers yang dicampurkan sesuatu.

"Dalam satu atau dua tegukkan aku tiba-tiba menjadi sangat pusing dan lemas. Aku tak tahu apa yang ditaruhnya di sana, aku rasa itu adalah obat bius (Rohypnol)" ungkapnya.

Ia baru sadar beberapa jam kemudian dan terkejut karena melihat sang pria ada di atas tubuhnya.

"Aku ingat, aku seperti melihat dia ada di atas tubuhku, menutup mulutku dan mengatakan,'Kau mimpi,' dan membisikan itu ke kupingku," kenang Paris.

Sebelumnya Paris Hilton sempat membagikan kisah kelamnya dalam dokumenter bertajuk This Is Paris pada 2020. Ia menceritakan kejadian tak menyenangkan yang dialaminya kala masih remaja dan mendapatkan pendidikan khusus di Provo Canyon School selama 11 bulan.

Selama tinggal di sana ia pun mendapatkan banyak sekali pelecehan seksual yang sangat sulit untuk dilupakannya bahkan hingga saat ini. Salah satunya adalah kegiatan kala malam di mana mereka semua diperiksa oleh dua orang staf tanpa alasan apa-apa.

“Ketika itu sangat larut malam, sekitar pukul tiga atau empat pagi, mereka membawaku dan gadis-gadis lain ke sebuah ruangan dan mereka akan melakukan pemeriksaan medis. Itu bahkan tidak dilakukan oleh dokter. Ada sepasang staf di mana mereka meminta kami berbaring dan memasukan jari-jari mereka ke dalam (vagina) kami. Dan aku tidak tahu apa yang sedang mereka lakukan tapi itu benar-benar buka dokter dan sangat menyeramkan.”

"Itu sangat menyeramkan dan itu sesuatu yang aku sudah lupakan selama bertahun-tahun. Tapi itu kembali lagi sekarang dan aku berpikir soal itu. Dan sekarang, melihat kembali sebagai orang dewasa, itu adalah pelecehan seks," katanya dilansir New York Times.[**]

Berita Lainnya

Index