Dear RI! India Bawa Kabar Baik soal 'Jebakan' Utang China

Dear RI! India Bawa Kabar Baik soal 'Jebakan' Utang China

Metroterkini.com - India membawa kabar bak bagi negara-negara yang terjebak utang, termasuk pinjaman ke China. Tuan rumah G20 2023 itu tengah menyusun proposal agar negara kelompok tersebut bisa mendapat keringanan utang.

Dua sumber pemerintah India mengatakan gagasan ini muncul saat menteri keuangan dan kepala bank sentral dari G20 bersiap untuk bertemu di Bengaluru pekan depan. Pertemuan tersebut akan menjadi acara besar pertama dari satu tahun kepresidenan India di G20.

"India sedang merancang sebuah proposal untuk mencoba membujuk negara-negara seperti China agar memberi potongan besar dalam memberikan pinjaman kepada negara-negara yang kesulitan," kata salah satu pejabat India, keduanya menolak disebutkan namanya, mengutip Reuters, Rabu (15/2/2023).

"China dan negara-negara G20 lainnya menyadari bahwa India sedang mengerjakan sebuah proposal", tambah para pejabat tersebut.

Meski demikian, China misalnya masih tutup mulut soal ini. Kementerian Luar Negeri China mengatakan bahwa tidak ada yang perlu dibagikan soal itu.

"China menganggap serius masalah utang negara berkembang dan mendukung lembaga keuangan terkait untuk mengajukan solusi," katanya kementerian.

"Ini adalah sikap konsisten kami bahwa lembaga keuangan multilateral dan kreditor komersial, yang memegang sebagian besar utang negara berkembang, harus berpartisipasi dalam upaya keringanan utang," tambahnya.

Di sisi lain, Bank Rakyat China dan Kementerian Keuangan China juga enggan berkomentar., Kemenkeu India serta kementerian luar negeri India juga tidak segera menanggapi.

Sementara itu, Dana Moneter Internasional (IMF) sebelumnya mengatakan akan mengadakan pertemuan virtual dengan Bank Dunia, India, China, Arab Saudi, Amerika Serikat (AS) dan negara anggota G7 lainnya pada Jumat. Pertemuan dilakukan untuk mencapai pemahaman tentang kesamaan standar, prinsip, dan definisi merestrukturisasi utang negara yang tertekan.

Saat ini dua tetangga India, Pakistan dan Sri Lanka, berada dalam krisis ekonomi. Keduanya sangat membutuhkan bantuan internasional sebelum mereka kehabisan mata uang asing untuk membayar impor penting.

India dan Klub Kreditor Paris baru-baru ini juga mengatakan kepada IMF bahwa mereka mendukung rencana restrukturisasi utang Sri Lanka karena negara yang bangkrut itu mencari pinjaman US$2,9 miliar. AS juga mengatakan bahwa pihaknya bersedia melakukan bagiannya.

Diketahui Bank Ekspor-Impor China telah menawarkan kepada Sri Lanka moratorium dua tahun atas utangnya dan mengatakan akan mendukung upaya negara itu untuk mengamankan program IMF. Namun, menurut sumber pemerintah Sri Lanka hal itu tidak cukup.

IMF, Bank Dunia, dan AS telah mendorong "Kerangka Bersama-Inisiatif G20" yang diluncurkan pada tahun 2020 untuk membantu negara-negara miskin menunda pembayaran utang, yang diperluas hingga mencakup negara-negara berpenghasilan menengah. Namun hal itu ditolak China. [**]

Berita Lainnya

Index