Metroterkini.com - Kedutaan Besar China di Jakarta mengecam bentrokan di PT Gunbuster Nickel Industri (GNI) di Morowali Utara, Sulawesi Tengah, yang menewaskan satu warga mereka.
"Kami, sebagaimana pemerintah Indonesia, mengutuk insiden keji ini, saat kekerasan terjadi di kawasan industri menyebabkan warga China dan staf Indonesia tewas, serta kerusakan fasilitas di area pabrik," demikian pernyataan Kedubes China pada CNNIndonesia, Kamis (19/1/23).
Lebih lanjut, Kedubes China menegaskan pihaknya berkomitmen membela hak dan kepentingan warga negara dan perusahaan mereka di Indonesia, termasuk PT GNI.
Bentrokan terjadi karena pihak keamanan perusahaan menahan sekitar 500 pekerja yang mencoba memasuki pos 4 pabrik smelter milik PT GNI untuk melakukan aksi mogok kerja.
Para pekerja mogok usai tujuh dari delapan tuntutan yang mereka ajukan sebelumnya tak kunjung disetujui pihak perusahaan.
Mereka mengajukan tuntutan terkait keamanan kerja usai dua karyawan tewas setelah terjebak kebakaran di pabrik smelter 2 PT GNI.
Selain itu, para pekerja juga menganggap perwakilan PT GNI arogan ketika membahas permintaan kenaikan upah.
Kedubes China menekankan bahwa bentrokan terjadi akibat hasutan segelintir orang.
Menurut mereka, para penghasut itu memaksa masuk tanpa izin ke area perusahaan, mengintimidasi, dan mencegah staf bekerja.
Selain itu, segelintir orang tersebut juga melakukan penyerangan, perusakan, penjarahan, hingga pembakaran.
Kedubes China menyatakan produksi di kawasan industri terhenti dan staf lokal dilarang bekerja akibat kerusuhan itu.
"Kegiatan ekonomi dan sosial di lokasi dan sekitarnya terpengaruh secara signifikan. Ini telah merusak kepentingan mayoritas publik," bunyi pernyataan itu.
Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri RI, Teuku Faizasyah, mengatakan sudah ada pembicaraan antara perwakilan Indonesia di Beijing dan Kemlu China.
Perwakilan Beijing di Jakarta juga sudah berkomunikasi dengan pemerintah Indonesia.
"Pada intinya sama-sama menyesalkan insiden tersebut dan berharap tidak terjadi insiden serupa di waktu yang akan datang," ujar Faizasyah usai konferensi pers di Kemlu RI, Jakarta, Kamis (19/1/23).
Kedutaan Besar China, kata dia, juga sudah melakukan kunjungan dalam langkah kekonsuleran di Morowali, beberapa hari terakhir.
Lebih lanjut, Faizasyah mengatakan RI sudah menyampaikan ke pemerintah China tentang langkah penegakan hukum yang diambil terkait kasus tersebut.
"Kita juga menyampaikan langkah yang dilakukan pemerintah untuk penegakan hukum dan lainnya, dan itu sudah dimaklumi dan diikuti oleh pihak Tiongkok [China]," ucap Faizasyah.
Faizasyah berharap tindakan hukum yang ditempuh Indonesia bisa mempererat hubungan kedua negara usai insiden di PT GNI. [**]