Metroterkini.com - Jumlah penderita HIV/AIS di Provinsi Riau mencapai 8.034 jiwa. Hal itu menjadikan Riau sebagai provinsi ke-10 dengan jumlah penderita terbanyak di Indonesia.
Kadis Kesehatan Riau, Zainal Arifin mengatakan jumlah 8.034 kasus HIV merupakan angka akumulasi sejak 1997 lalu.
"Angka 8.034 itu akumulasi sejak 1997 lalu sampai saat ini," ujar Zainal Arifin, Jumat (18/11/2022).
Melihat angka itu, Zainal mengaku Provinsi Riau tidak masuk tiga besar kasus tertinggi HIV dan AIDS di Indonesia. Di mana angka tertinggi di Provinsi Riau terjadi pada 2017, yakni sebanyak 741 kasus.
"Kalau dibandingkan daerah lain kita tidak masuk 3 besar yang tinggi. Kita antara 10 besar, angka ini juga menurun sejak 2020 lalu," katanya.
Dari catatan Dinas Kesehatan, angka HIV dan AIDS mengalami naik turun. Angka naik turun itu terjadi sejak mencapai titik puncak pada 2017 lalu dan tahun 2022 ini tercatat ada 591 kasus hingga di Oktober.
Untuk pencegahan, anak sekolah hingga kalangan remaja diminta tak melakukan seks bebas. Mengingat penularan terjadi akibat seks bebas, bukan dari darah dan jarum suntik.
"Tentu kita harus menerapkan pendidikan kepada mulai dari Anak SMA agar jangan sampai ada seks bebas. Itu tidak hanya dari jalur suntik dan darah karena saat ini hampir tidak ada lagi. Hanya (penularan) dari hubungan seks ya," katanya.
Diketahui, tingginya angka itu disampaikan Wakil Gubernur Riau, Edy Natar Nasution saat hadir di acara Rapat Koordinasi Daerah, Komisi Penananggulangan AIDS (KPA) Provinsi Riau, Kemis (17/11) kemarin di Pekanbaru. Angka itu sesuai data yang dilakukan tes secara nasional.
"Penemuan kasus HIV di Provinsi Riau jumlahnya yang baru sebesar 8.034 atau setara dengan 69,2 persen. Ini merupakan dari 11.596 target tes yang ditentukan nasional," kata Edy kemarin. [**]