Metroterkini.com - Ratusan massa buruh di Kota Batam menggelar unjuk rasa di depan kantor perwakilan Pemprov Kepri atau Graha Kepri, hari ini. Mereka menuntut kenaikan UMK Batam 2023 naik 13 persen.
"Isu yang paling kami tekankan yakni kenaikan harga BBM dan upah tahun 2023. Penolakan kenaikan harga BBM, PHK massal dengan alasan resesi global dan Undang-undang Cipta Kerja," kata Ketua Konsulat Cabang Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), Yapet Ramon, Rabu (12/10/2022).
Massa aksi yang berunjuk rasa di sana datang dari beberapa elemen buruh seperti SPSI, FSPMI, SBSI dan Partai Buruh. Buruh mulai memadati kantor Graha Kepri pada pukul 10.00 WIB.
Buruh menilai ada tiga komponen yang berdampak langsung pada mereka akibat kenaikan harga BBM bersubsidi. Tiga komponen itu meliputi kenaikan biaya transportasi, harga kebutuhan pokok dan biaya tempat tinggal atau perumahan.
"Naiknya biaya transportasi rata-rata Rp 3 ribu sampai Rp 4 ribu. Harga kebutuhan pokok, meski ada tim pengendalian inflasi oleh pemerintah namun hal itu tidak memberikan jaminan jangka panjang. Biaya kos-kosan atau rumah. Ini berpengaruh terhadap pendapatan kami di pabrik karena biaya tersebut alami kenaikan," ujarnya.
Serikat buruh yang berunjuk rasa pada hari ini berharap pihak pemerintah terutama Pemerintah Provinsi Kepri ada yang menemui mereka untuk menyampaikan terkait tuntutan mereka.
"Kita harapkan Gubernur mau menyampaikan tuntutan kami agar Presiden segera melakukan panja terhadap kenaikan harga BBM," ujarnya.
Selain menunut kenaikan UMK, aksi para buruh ini juga menyuarakan keprihatinan mereka terhadap tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang. Mereka membawa spanduk besar berisi ucapan duka atas tragedi yang merenggut ratusan nyawa itu. [**]