Metroterkini.com - Kota Pekanbaru Riau dikepung banjir, hampir di setiap kawasan, saat hujan deras sejak Senin malam, hingga Selasa dini hari. Sejumlah ruas jalan juga direndam banjir, bahkan hingga ke pemukiman warga.
Seperti di Jalan Sudirman depan BRI, Jalan M Yamin, Jalan A Yani bawah-Jalan Senapelan, Jalan Samratulangi, Jalan Juanda, Jalan Khadijah Ali, serta sejumlah ruas jalan lainnya.
Banyak kendaraan warga yang mogok, karena nekad menerobos banjir. Baik roda dua, maupun roda empat di ruas Jalan Juanda. Bahkan beberapa mobil mogok, terpaksa diangkut pakai truk toing.
Menanggapi persoalan klasik ini, Anggota Komisi IV DPRD Pekanbaru Roni Pasla SE menyebutkan, bahwa kondisi ini terjadi karena beberapa faktor. Satu di antaranya karena pengaruh galian IPAL dan SPAM PDAM, yang kini masih bekerja di sejumlah titik.
Termasuk juga karena faktor belum dijalankannya secara penuh, masterplan penanganan banjir Kota Pekanbaru. Padahal, masterplan ini sudah ada sejak tahun lalu.
"Ya, kalau kita lihat titik-titik banjir ini terparah di wilayah galian IPAL dan SPAM. Kalau di kawasan lain, tidak separah itu," kata Roni Pasla kepada Tribunpekanbaru.com Selasa siang.
Karenanya, untuk meminimalisir titik-titik banjir ini, fokus pekerjaan yang harus dilakukan Dinas PUPR yakni, memaksimalkan normalisasi drainase-drainase yang ada.
Terutama drainase yang tertimbun sendimen akibat galian IPAL dan SPAM. Karena sedikit banyaknya, akibat sendimen galian yang masuk ke parit, membuat aliran air tidak lancar.
"Hal yang paling utama harus dilaksanakan PUPR, memaksimalkan masterplan penanganan banjir. Karena dengan begitu, banjir bisa diatasi secara menyeluruh," sarannya.
Langkah yang dilakukan Dinas PUPR sejauh ini, dengan menormalisasi sejumlah parit dan menghancurkan semenisasi di depan ruko, sangat diapresiasi Komisi IV DPRD. Namun hal ini harus dilakukan secara menyeluruh.
"Setelah di Jalan Arifin Ahmad dan Subrantas, Dinas PUPR akan menghancurkan semenisasi di Jalan A Dahlan. Itu kita dukung, bahkan di semua semenisasi depan ruko yang menutup parit, harus dihancurkan tanpa terkecuali," sebutnya.
Disinggung mengenai anggaran penanganan banjir, Politisi PAN ini menyampaikan lagi, bahwa untuk tahun 2022 ini, anggaran penanganan banjir belum maksimal.
"Tapi untuk tahun 2023 nanti, kita akan berusaha memaksimalkan anggaran penanganan banjir ini. Apalagi sudah semakin parah," janjinya.
Diketahui, saat Kota Pekanbaru dikepung banjir tadi malam, Kadis PUPR Pekanbaru Indra Pomi Nasution, langsung turun ke beberapa lokasi banjir. Katanya, dari hasil pantauannya langsung ke beberapa ruas jalan, titik-titik banjir sudah berkurang.
Seperti halnya di Jalan Arifin Ahmad tidak ada banjir lagi seperti sebelumnya. Begitu juga di Jalan Riau, hanya beberapa genangan air saja. Termasuk di ruas jalan lainnya.
Hal ini karena Dinas PUPR Pekanbaru bersama Dinas PUPR Provinsi Riau, sudah melakukan normalisasi parit, serta pembersihan drainase.
"Memang ada beberapa titik yang masih banjir, karena drainasenya tertutup semenisasi depan ruko. Ini yang sedang kita data, untuk dibongkar," sebutnya.
Sementara itu, mengenai banjir di Simpang Jalan A Yani Bawah-Jalan Senapelan (depan Pasar Bawah), itu karena permukaan jalan lebih rendah dari pada Sungai Siak. Belum lagi aliran air dari atas Jalan A Yani dan atas Jalan Senapelan, mengalir satu ke Simpang Jalan A Yani Bawah-Jalan Senapelan.
"Kita ke depannya terus berupaya meminimalisir titik-titik banjir di Kota Pekanbaru ini. Terutama di titik yang parah. Tentunya kerjasama masyarakat sangat diperlukan, agar tidak membuang sampah di parit. Termasuk juga peduli dengan lingkungannya, agar air bisa mengalir di parit," tegasnya. [**]