Metroterkini.com - Elok dan Indah dipandang mata. Itulah kata yang tepat saat kita menyaksikan keindahan wisata Batu Tompak Tiga, yang dimiliki Kabupaten Kepulauan Anambas.
Suasana tenang dan nyaman begitu terasa kental sekali ketika berada di tempat tersebut. Dan tanpa terasa, pancaran cahaya lampu begitu menyejukkan hati.
Ketika berada di Batu Tompak Tiga, dengan ditemani sahabat kerabat ataupun keluarga, waktu yang tepat untuk mengabadikan suasana indahnya.
Muda mudi terlihat hilir mudik melintasi jalan selayang pandang di mana wisata Batu Tompak tiga berada. Letak lokasi yang strategis merupakan salah satu daya tarik bagi pengunjung untuk singgah sekedar melepaskan kejenuhan seharian bekerja.
Disini juga kita dimanjakan dengan pemandangan laut yang mempesona, da riak debur ombak terlihat jelas ketika berada di puncak tangga bagian atas seakan mampu memberi ketenangan dan melupakan segala kejenuhan .
Seorang pengunjung yang enggan untuk disebutkan namanya mengatakan, sungguh kagum terhadap wisata Anambas begitu elok ini.
Ia berharap semoga saja kaula muda dan pengunjung mampu menjaga kebersihan dan tidak membuang sampah disembarangan tempat.
Warga yang mengabadikan keindahan alam di Batu Tompak Tiga, Anambas.
"Pesona ini tak terlepas dari keseriusan dari Dinas Pariwisata dalam menangani aset daerah ini,”katanya.
Ia juga menambahkan tugas kita selanjutnya hanya tinggal merawat, menikmati dan menjaga keaslian atas keindahan alam.
"Bersyukurlah atas apa yang telah kita punya,”katanya mengakhiri.
Misteri Batu Tompak Tiga
Batu Tompak Tiga adalah batu raksasa yang bersusun tiga yang unik. Batu-batu ini sengaja dibiarkan tertata bertumpuk.
Hal tersebut sesuai dengan instruksi dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Anambas.
Letaknya yang berada di pinggir pantai, tepatnya di sisi jembatan Selayang Panjang (SP), membuat wisata ini eksis di mata banyak wisatawan.
Tumpukan yang abstrak serta relief yang terbentuk secara alami, membuat ikon wisata ini terlihat sangat unik.
Yang lebih menarik wisatawan ke Batu Tumpuk Tiga ini, yakni adanya bangunan di atas laut.
Bangunan itu biasa disebut warga sebagai Pergola Bintang Kejora, yang tepat berada dihadapan Batu Tompak Tige ini.
Ada beberapa mitos dan kepercayaan para tetua dahulu secara turun temurun.
Bahwa saat siang hari memasuki azan Zuhur, tepatnya tengah hari, tidak diperbolehkan untuk bermain di sekitar Batu Tompak Tige.
Ini dikarenakan larangan orang tetua zaman dahulu. Bagi yang melanggarnya, bisa hilang dan tidak ditemukan dalam beberapa hari.
Bahkan dipercaya pernah ada kejadian pengunjung disembunyikan penunggunya di dalam batu Tompak Tige.
Setelah beberapa hari kemudian, pengunjung tersebut ditemukan sudah berlendir.
Namun, ini kepercayaan orangtua terdahulu. Kini, Tumpuk Tiga menjadi salah satu alternatif wisata yang selalu ramai pengunjung.
Jika ingin mengunjungi Tumpuk Tiga, waktu paling tepat adalah sore hari, bisa melihat sunset dari atas bebatuan. [**]