Metroterkini.com - Polres Ponorogo menggelar apel Pasukan Kepolisian Kewilayahan Patuh Semeru 2022 dalam rangka cipta kondisi Kamseltibcarlantas menjelang hari Bhayangkara tahun 2022. Apel gelar pasukan dilaksanakan di halaman Mapolres Ponorogo, Senin(13/6/2022).
Apel dipimpin langsung oleh Wakapolres Ponorogo Kompol Meiridiani disertai dengan penyematan pita kepada perwakilan dari Anggota Sat Lantas, PM dan Dishub Ponorogo. Kompol Meridiani mengatakan di dalam perkembangan kehidupan masyarakat yang sangat cepat menjadikan permasalahan lalu lintas dan angkutan jalan makin kompleks dan dinamis khususnya dalam bidang keselamatan berlalu lintas.
Guna menjawab tantangan tugas tersebut maka pihaknya berharap agar Polantas menjadi Polri yang 'presisi' (prediktif, responsibilitas dan transaransi berkeadilan).
"Yaitu polantas dengan pendekatan pemolisian prediktif (predictive policing) untuk mengantisipasi tingkat gangguan kamseltibcarlantas berdasarkan pengetahuan, data, dan metode yang tepat sehingga dapat mengurangi pelanggaran dan fatalitas gangguan kamseltibcarlantas sedini mungkin, " jelasnya.
Selain itu dia juga meminta anggota Polisi melakukan inovasi dengan meningkatkan modernisasi sistem teknologi informasi secara berkelanjutan dan terus mendorong inovasi-inovasi pelayanan publik yang berbasis IT seperti yang telah dilaksanakan saat ini di Jawa Timur, yaitu program e-tle, incar, e - turjawali, samsat drive true, dan lain sebagainya.
Pun, dia juga menegaskan bahwa berdasarkan anev Ditlantas pada periode Januari – Mei 2022 dengan menggunakan E-TLE dan incar ditlantas polda jatim telah menindak pelanggar sebanyak 26.312 orang.
"Angka pelanggaran ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2021 yaitu sebesar 27 %, melihat banyaknya jumlah pelanggaran lalu lintas tersebut, menandakan bahwa kesadaran masyarakat untuk tertib berlalu lintas masih rendah, " katanya.
Hal tersebut berbanding lurus dengan angka kecelakaan lalu lintas pada periode (januari - mei) secara kuantitatif mengalami kenaikan yang cukup tinggi, yaitu sebesar 36 % dimana terdapat kasus laka menonjol yaitu laka bus pariwisata yang mengakibatkan korban jiwa sebanyak 16 orang pada bulan mei 2022.
Selanjutnya menurut dia untuk menekan angka kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas tersebut perlu dilakukan penindakan secara tegas dan terukur kepada pelanggar yang berpotensi terjadinya kasus kecelakaan lalu lintas untuk memberikan detterence effect kepada para pelanggar lalu lintas tersebut.
Dia juga menuturkan dalam pelaksanaan operasi patuh saat ini kita masih mewaspadai pandemi covid-19, walaupun trendnya sudah terus menurun, bahkan pemerintah sudah memberikan kebijakan untuk memperbolehkan tidak memakai masker di tempat umum.
"Namun demikian kita harus tetap waspada, dengan terus menerapkan disiplin protokol kesehatan agar penyebaran virus covid-19 tidak mengalami kenaikan lagi, selain itu, ada wabah lain yang menjadi atensi bagi masyarakat yaitu penyakit mulut dan kuku (pmk) pada hewan ternak khususnya sapi, yang saat ini melanda Jawa Timur, bahkan Jawa Timur menjadi salah satu episentrum penyebaran penyakit tersebut, " tuturnya. [Nur]