Ini Bahayanya Mobile Banking jika SIM Card Mati

Ini Bahayanya Mobile Banking jika SIM Card Mati

Metroterkini.com - Saat ini sudah ada banyak bank yang menyediakan layanan mobile banking untuk para nasabahnya. Dengan adanya layanan mobile banking ini nasabah dapat merasakan kemudahan dalam bertransaksi perbankan.

Tanpa perlu ke kantor cabang, hanya dalam genggaman sekarang para nasabah bisa melakukan berbagai transaksi mulai dari pengiriman uang sampai pembayaran. Meski demikian ada hal yang perlu diperhatikan nasabah saat menggunakan layanan ini

Salah satunya adalah nasabah perlu memperhatikan penggunaan SIM Card saat ingin melakukan pergantian nomor handphone. Jika SIM Card lama yang didaftarkan ke bank tidak dihapus datanya sebelum berganti ke nomor baru, maka hal ini dapat menimbulkan masalah.

Tujuannya agar mobile banking tidak mudah dijebol, dan tidak ada celah penggunaan password atau OTP (one time password) yang dikirimkan ke nomor handphone yang lama. Hal ini sebagaimana yang pernah disampaikan Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja kepada detikcom.

"Kalau mau ganti nomor HP ke nomor baru, pastikan nomor lama itu dihapus data-data di perbankannya. Jangan sampai tidak," kata Jahja Setiaatmadja kepada detikcom, Jumat (4/9/2020) silam.

Jahja menyebutkan ini adalah langkah yang mudah dan sederhana untuk tetap bertransaksi secara aman menggunakan mobile banking. "Obatnya adalah segera informasikan ke bank bahwa nomor anda berubah dan ganti PIN yang tidak mudah ditebak penjahat, sederhana kan?" jelas Jahja.

Senada dengan yang disampaikan Jahja, analyst digital forensik Ruby Alamsyah mengatakan untuk menghindari aksi kejahatan melalui nomor kartu selular sebenarnya tidak sulit. Pastikan seluruh aplikasi perbankan dan produk perbankan lainnya sudah diperbarui nomor selularnya.

"Pastikan nomor lama sudah dinonaktifkan di semua aplikasi maupun perbankan. Bahwa saya sudah pakai nomor baru. Pastikan itu semuanya. Itu sudah aman," tuturnya.

Meski terbilang sederhana, langkah pencegahan ini seringkali dilupakan nasabah. Jika itu dilupakan, maka nasabah bisa menjadi sasaran empuk.

"Karena ada celah di titik tertentu, gampangnya ganti SIM Card di operator. Nasabah nggak aware dan ada celah di perbankan," tambahnya.

Ruby mengatakan, jika pelaku bisa mendapatkan nomor SIM Card korban maka akan memudahkan pelaku untuk login dan transaksi sebagai nasabah di mobile banking. Sebab perbankan melakukan verifikasi mengirimkan OTP melalui SMS.

Jahja menambahkan ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh pengguna mobile banking agar tetap aman. Nasabah juga diminta untuk tidak menggunakan nomor PIN yang mudah ditebak. Contohnya 123456 atau nomor yang berurutan. Lalu secara berkala mengganti nomor PIN mobile banking.

Selain itu menurut Jahja nasabah mobile banking saat ini tidak perlu takut jika ingin bertransaksi menggunakan layanan digital. Pasalnya, bank akan mengganti dana nasabah jika memang terjadi aksi kejahatan oleh hacker. [**]
 

Berita Lainnya

Index