Metroterkini.com - Ini dia mantan mata-mata Rusia yang memiliki teknik vulgar dengan berhubungan badan untuk menggali informasi dari targetnya.
Aliia Roza, memproklamirkan diri sebagai mantan mata-mata Rusia, dilatih untuk menjadi 'mesin seks' rela berhubungan badan untuk mendapatkan informasi penting dari musuh.
Aliia Roza juga diajarkan posisi tertentu dalam berhubungan badan agar ia bisa menggali informasi lebih banyak dari targetnya.
Diberitakan ettoday, Aliia Roza dilatih layaknya agen mata-mata Rusia, KGB.
Aliia Roza juga dikabarkan sukses merayu banyak target dan mendapat bnyak informasi.
Ternyata Aliia Roza punya garis keturunan pejuang Rusia.
Kakek Aliia Roza dinobatkan sebagai pahlawan Perang Dunia II oleh pemerintah, jadi dia mewarisi bakat militer.
Aliia Roza memasuki sekolah militer pada usia 18 tahun, menembak dengan berbagai jenis senjata api, bagaimana melakukan seni bela diri dan menjadi petarung yang sempurna.
"Saya dapat memberi tahu setiap wanita cara membuat pria jatuh cinta,” katanya.
Aliia Roza mengungkapkan bahwa rayuan membutuhkan perencanaan yang matang, jam kerja yang panjang dan tindakan langkah demi langkah, sedangkan mata-mata wanita harus dingin, misterius namun menjaga tingkat keramahan tertentu, dan yang terpenting, aspek seks harus yang terbaik.
"Kamu harus menjadi kekasih terbaik, kalau tidak bagaimana merayu orang lain? Bahkan jika kamu merayu orang lain, proses seksnya tidak begitu baik, mangsanya tidak akan eksklusif untukmu, dan kamu tidak akan mendapatkan informasi apa pun. Kamu tidak boleh hanya membuat orang ini baik kepada Anda, tetapi juga cinta Dapatkan informasi tentang Anda, karena orang ini harus mempercayai Anda," urainya.
Aliia Roza telah menjalankan misi sejak awal usia 20-an, memerangi perdagangan manusia dan penyelundupan narkoba.
Dia mengklaim bahwa Vladimir Putin pemimpin kartel narkoba besar, jatuh cinta padanya, dan menggunakan hubungan ini untuk mengumpulkan intelijen dan meluncurkan beberapa penangkapan.
Kemudian, dia secara tidak sengaja mengungkapkan identitasnya, jadi dia ditangkap di hutan dan mendapatkan penyiksaan hingga menyisakan bekas pukulan di mata kanannya.
Vladimir Putin sebut Aliia Roza tidak tahan untuk mengeksekusi kekasihnya, tetapi terbunuh beberapa bulan kemudian.
Ia khawatir bahwa situasinya tidak baik, jadi dia segera melarikan diri ke Turki, pindah ke Eropa, dan sekarang Aliia Roza menetap di Beverly Hills, AS dengan pacarnya, mengubah namanya dan memulai hidup baru, dan menjalankan perusahaan Konsultan Komunikasi. [**]