Metroterkini.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melepas ekspor perdana produk turunan bauksit, yaitu smelting grade alumina sebesar 20 ribu ton. Ekspor alumina tersebut bernilai Rp100 miliar.
"Dengan mengucap bismillahirrohmanirrohim pada sore hari ini saya luncurkan pelepasan ekspor perdana 2022 smelter grade alumina produksi PT Bintan Alumina Indonesia," kata Jokowi dalam pelepasan ekspor perdana smelting grade alumina di Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau, Selasa (25/1).
Ekspor tersebut dilakukan oleh PT Bintan Alumina Indonesia (BAI) yang memproduksi produk turunan bauksit menjadi produk tambang lainnya.
"Kawasan ini luasnya 2.333 hektare (ha) dan ekspor yang hari ini akan dilakukan sebesar 20 ribu ton. Nilainya adalah US$7,7 juta atau Rp100 miliar yang ada di kapal ini," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Airlangga mengatakan produksi bauksit menjadi alumina memberikan nilai tambah produk pertambangan tersebut hingga 16 kali lipat dibandingkan ekspor bahan mentahnya.
"Ekspor bauksit 20 juta ton nilainya hanya US$700 juta, sehingga arahan Bapak Presiden untuk menyetop ekspor bauksit, kalau semuanya dibuat seperti ini ekspor kita (dan harga jualnya) akan meningkat 16 kali," terang Airlangga.
Dengan begitu, hingga akhir tahun ini ekspor alumina ditargetkan akan mencapai 2 juta ton dengan nilai mencapai US$1,5 miliar atau setara Rp21,54 triliun.
Lebih lanjut, ekspor alumina pada tahun depan diperkirakan naik hampir dua kali lipat yakni sebesar US$2,7 miliar. [**]