Metroterkini.com - Penyaluran dana pembinaan atlet berprestasi dari KONI Riau dipertanyakan Muhammad Ramdani, atlet cabang olahraga Muaythai, peraih medali perunggu Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) Bengkulu 2019. Pasalnya, Ramdani dan rekannya Imam Rafii mengaku tidak pernah mendapat dana pembinaan dari KONI Riau.
Keduanya menduga Pengprov Muaythai tidak maksimal dalam mengurus atlet untuk mendapatkan dana pembinaan. Selain dana pembinaan, Muhammad Ramdani juga mempertanyakan perjuangan Pengprov Muaythai untuk memberangkatkannya ke PON Papua 2021 lalu.
Menanggapi hal itu, Ketua Bidang Prestasi Pengurus Provinsi Muaythai Riau Ade Janu Harjayanto kepada awak media ini, Jum'at siang, menegaskan, masalah tidak berangkatnya keduanya ke PON Papua 2021 bukan kewenangan Pengprov Muaythai. Atlet yang berhak turun di PON Papua telah ditetapkan dalam teknical hand books (THB) Pekan Olahraga Wilayah (Pra PON) Muaythai yang digelar di Kota Bengkulu pada 2019. Dimana, atlet yang lolos dan boleh bertanding di PON hanya peraih medali emas dan perak. Sementara Muhammad Ramadani hanya meraih perunggu.
Sedangkan masalah keberangkatan atlet Muaythai yang kolos PON Papua merupakan kewenangan KONI Riau, bukan lagi kewenangan Pengprov Muaythai.
"Jadi, atlet Muaythai yang turun di PON sudah ditetapkan di THB PB Muaythai Indonesia, bukan maunya Pengprov Muaythai Riau. Kalau maunya kami semuanya berangkat. Tapi, keputusan bukan sama kami (Pengprov Muaythai)," tegas Janu.
Pada kesempatan tersebut, Ade Janu Harjayanto yang akrab disapa Rambo mengingatkan para atlet agar bijak mengeluarkan pernyataan. Apalagi ia menduga ada indikasi ditunggangi kepentingan pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab.
Sebagai pengurus, pihaknya telah mengusulkan nama-nama atlet berprestasi Cabor Muaythai ke KONI Riau agar dapat dana pembinaan, termasuk Muhammad Ramdani. Tinggal lagi, KONI yang menetapkan kriteria atlet penerima dana pembinaan. Selain itu, dana pembinaan dari KONI langsung ditransfer ke rekening atlet bersangkutan bukan ke rekening Pengprov.
"Bukan dia (Muhammad Ramdani) saja yang tak dapat dana pembinaan. Tapi, ada 7 atlet lainnya yang sudah kami usulkan juga tak dapat uang pembinaan KONI. Apa alasan atau kreteria KONI kami juga tak paham," ujarnya.
"Kami ini Pengurus Muaythai yang sah, jadi adik-adik (atlet) jangan menuding yang bukan-bukan. Tapi, harus buktikan dengan prestasi," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Bidang Prestasi KONI Riau, Mustafa Kamal ketika dikonfirmasi Juma'at (14/1/22) siang, justru mempertanyakan komplain yang disampaikan Muhammad Ramdani dan Imam Safii.
Menurutnya, seharusnya masalah ini dipertanyakan tahun lalu sebelum PON bukan setelah PON, termasuk dana pembinaan jika memang tidak dapat.
"Mengapa baru sekarang? Harusnya kemarin-kemarin (tahun lalu)," kata Mustafa Kamal yang saat ini mengaku bukan lagi pengurus KONI Riau. [rudi].