Metroterkini.com - Komite Kehakiman Senat (DoJ) AS pada Kamis (7/10) merilis laporan menyeluruh tentang bagaimana mantan Presiden Donald Trump dan seorang pengacara top di Departemen Kehakiman berusaha untuk membatalkan hasil pemilihan presiden 2020.
Dilansir dari CNN.com, dalam laporan yang dihasilkan dari hasil wawancara saksi atas mantan pejabat Departemen Kehakiman itu tertulis lengkap bahwa Trump secara langsung meminta Departemen Kehakiman untuk membatalkan dan merusak hasil pemilihan presiden sampai dengan sembilan kali.
Tak hanya itu, ia juga memerintahkan kepala stafnya Mark Meadows melanggar kebijakan administrasi dengan mengancam seorang pengacara Departemen Kehakiman untuk menyelidiki klaim penipuan pemilu.
Komite yang dipimpin Demokrat juga mengungkapkan bahwa penasihat Gedung Putih Pat Cipollone mengancam akan mundur pada awal Januari ketika Trump mempertimbangkan untuk mengganti penjabat Jaksa Agung Jeffrey Rosen dengan Jeffrey Clark, seorang pengacara DOJ yang mendukung konspirasi penipuan pemilu.
Selain itu, laporan juga menyoroti kegigihan Trump dan beberapa penasihat utamanya saat mereka terpaku menggunakan Departemen Kehakiman untuk menopang konspirasi palsu tentang penipuan pemilu.
Laporan komite yang sejauh ini merupakan hasil penyelidikan paling komprehensif tentang upaya Trump membatalkan pemilihan tersebut juga menggambarkan perilakunya sebagai penyalahgunaan kekuasaan presiden. [**]