Koalisi Saudi dan Houthi Bentrok di Yaman, 100 Orang Tewas

Koalisi Saudi dan Houthi Bentrok di Yaman, 100 Orang Tewas

Metroterkini.com - Setidaknya 100 milisi pemberontak Houthi dan pasukan pendukung pemerintah Yaman dilaporkan tewas dalam pertempuran terbaru di Kota Marib selama 48 jam terakhir.

Sumber militer dan medis mengatakan serangkaian serangan udara dari koalisi militer yang dipimpin Arab Saudi telah menargetkan para milisi Houthi di Marib dalam beberapa hari terakhir.

Kota Marib, sekitar 120 kilomter dari timur Ibu Kota Sanaa, terletak di persimpangan bagian selatan dan utara Yaman. Wilayah itu merupakan benteng terakhir pemerintah Yaman di utara negara tersebut.

Houthi jarang mengumumkan jumlah milisinya yang gugur dalam pertempuran melawan pasukan loyalis pemerintah Yaman.

Namun, media corong Houthu, Al-Masirah, melaporkan setidaknya ada 60 serangan udara yang dilakukan koalisi Saudi di Marib selama dua hari terakhir.

Ratusan milisi Houthi juga tewas awal September ini setelah kelompok itu menggempur Marib.

Houthi sempat berupaya merebut Marib, ibu kota provinsi yang kaya minyak itu, pada Februari lalu, namun gagal.

Houthi berupaya menguasai Kota Marib demi mengendalikan sumber daya minyak bumi di kawasan itu sehingga dapat memperkuat posisi mereka dalam prospek perundingan damai.

Berdasarkan sumber dari militer dengan identitas anonim, Houthi terus merangsek dan kini sudah menguasai empat distrik, satu di Marib dan tiga di Shabwa.

"Tiga distrik di Shabwa telah ditaklukkan dalam pertempuran hanya dalam waktu satu jam," ujar sumber itu kepada AFP.

Konflik di Yaman sudah berlangsung sejak 2014 ketika pemberontak Houthi menguasai ibu kota negara itu, Yaman.

Pemberontakan yang dilakukan etnis dengan mayoritas aliran Syiah Zaydiah itu membuat Arab Saudi intervensi mendukung pemerintah Yaman.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menilai perang sipil di Yaman menjadi krisis kemanusiaan terburuk dalam sejarah.

Banyak pihak menganggap konflik sipil di Yaman ini merupakan perang proxy antara Saudi, yang mendukung Yaman, dan Iran, yang menyokong Houthi.

Saudi dan Iran merupakan musuh bebuyutan yang berebut pengaruh di Timur Tengah. [cnni]
 

Berita Lainnya

Index