Metroterkini.com - MediaTek merilis dua prosesor, atau tepatnya system on a chip (SoC), anyar untuk ponsel 5G, yaitu Dimensity 920 dan 810.
Kedua SoC ini menggunakan pabrikasi 6nm dan tampaknya didesain dengan perbandingan antara kecepatan, penggunaan daya, serta harga yang sangat baik, demikian dikutip detikINET dari Ubergizmo, Senin (16/8/2021).
Dari nama yang dipakai terlihat kalau kedua SoC ini ditujukan untuk ponsel dengan kelas harga berbeda, dan 920 adalah varian yang lebih bertenaga. Sebagai referensi, Dimensity seri 900 biasanya dipakai di ponsel dengan harga USD 500 ke atas.
Ada beberapa perbedaan kemampuan yang signifikan antara Dimensity 920 dan 810, seperti kemampuan perekaman video 4K HDR, kemampuan refresh rate adaptif sampai dengan 120Hz, dan modem 5G yang baru dengan optimasi penggunaan di berbagai skenario.
Lalu MediaTek juga mengklaim kalau GPU dengan desain yang baru di Dimensity 920 punya kemampuan gaming 9% lebih baik dibanding Dimensity 900.
Sementara itu Dimensity 810 adalah SoC yang ditujukan untuk ponsel dengan kelas harga USD 350 sampai USD 500. Beberapa peningkatan yang dijanjikan MediaTek adalah peningkatan performa performa yang langsung terasa efeknya di pengguna.
Misalnya mempercepat loading aplikasi yang bisa didapat dari menghilangkan bottleneck antara storage dan prosesor. Selain itu MediaTek pun menjanjikan manajemen panas yang lebih baik secara software, karena biasanya ponsel murah tidak menggunakan sistem pendingin mewah seperti vapor chamber dan sejenisnya.
Dimensity 810 pun mendukung kamera dengan resolusi maksimal 64MP, termasuk sistem kamera yang menggunakan sensor khusus untuk bokeh.
MediaTek sendiri pada Q3 2020 lalu menyalip Qualcomm sebagai produsen terbesar untuk chip ponsel. Mereka sukses melebihi Qualcomm sepanjang tahun 2020 sehingga kini menjadi pemimpin pasar chip.
Analisis pasar oleh Omdia yang dipublikasikan DigiTimes menyebutkan perusahaan asal Taiwan itu mengapalkan total 351,8 juta unit chip pada para produsen smartphone besar di 2020.
Angka itu merupakan peningkatan sampai 47,8% dari tahun sebelumnya, sehingga membuat pangsa pasar MediaTek naik menjadi 27,2%. Capaian itu cukup untuk menjungkalkan penguasa sebelumnya, Qualcomm, yang meraih market share sekitar 25%. [**]