Metroterkini.com - Mendekati Hari Raya Iduladha 1442 H yang jatuh pada Selasa 20 Juli 2020, pihak Dinas Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan dan Peternakan (DKPTPP) Kepulauan Meranti terus melakukan pemeriksaan pengecekan kesehatan hewan kurban.
Hal tersebut sebagaimana disampaikan Plt DKPTPP Kepulauan Meranti Sri Novriani saat didampingi Kasi Benih Bibit dan Produksi Zulfazri, pada Rabu (14/07/2021) sore.
"Alhamdulilah kita sudah dua kali turun dari tim untuk melakukan pemeriksaan hewan kurban," terangnya.
Dimana, dikatakan Sri bahwa pemeriksaan yang dilakukan itu disebut pemeriksaan Antemortem terhadap hewan kurban yang nantinya akan disembelih dalam perayaan Idul Adha.
"Pemeriksaan antemortem itu meliputi kesehatan, cacat atau tidak, gigi hewan, umur hewan kurban dimana minimal hewan yang wajib dikurban itu umurnya 2 tahun," jelasnya, saat didampingi Kasi Benih Bibit dan Produksi Zulfazri.
"Setelah nantinya usai di cek, sapi itu layak atau tidak akan menerima label yang sudah layak untuk disembelih dan pada peternak sapi itu nanti mendapat juga SKKH (Surat Keterangan Kesehatab Hewan). dan surat itu nantinya diberikan kepada pembeli, bawa sapi itu sudah layak untuk dikurbankan," tambahnya.
Kasi Benih Bibit dan Produksi Zulfazri menjelaskan ada sebagian hewan yang tidak layak untuk disembelih saat idul adha nanti, salah satunya umur yang hewan yang kurang, kondisi hewan tidak memungkinkan (cacat fisik) dan juga kelainan.
"Ya dalam pemeriksaan itu ada kita temukan, dan kita tidak keluarkan surat-surat kelayakan hewan itu," ujar Zulfazri.
Dalam pemeriksaan yang dilakukan, dikatakan Plt Kadis Sri bahwa pihaknya menurunkan enam dokter hewan serta dibantu dengan PPL yang tersebar di sembilan kecamatan yang ada di Kabupaten Kepulauan Meranti.
"Kita ada 6 dokter hewan yang turun dan dibantu PPL untuk melakukan pengecekan hewan kurban, dan itu kita lalukan secara intensif," katanya.
Tidak hanyak sebelum perayaan Idul Adha saja, dalam hari H Idul Adha pun pihaknya juga turun melakukan pemeriksaan terhadap hewan kurban yang sudah disembelih disejumlah tempat ibadah yang ada di Kepulauan Meranti.
"Pemeriksaan itu disebut pemeriksaan posmortem atau pemeriksaan sesudah pemotongan, biasanya yang kami cek itu bagian organ dalam hewan seperti hati," ungkap Sri
Pasalnya, di tahun lalu pihaknya telah menemukan kasus adanya cacing hati yang ada disalah satu hewan kurban yang sudah disembelih.
"Ya kalau ditemukan terpaksa kita amankan. Penyakit adanya cacing hati itu biasanya terjadi pada daerah tropis dan masalah makan hewan. Kalau ditemukan kita amankan, sebab itu tidak layak konsumsi," ungkapnya.
Walaupun belum pernah terjadi, Namun dirinya mengkhawatirkan adanya penyakit zonosis yang dapat menular kepada manusia. Untuk menyiasatinya agar tidak terjadi, pihaknya memperketat pengawasan terhadap hewan luar yang datang dari Meranti melalui pemeriksaan antemortem.
"Yang sangat dikawatirkan adanya penyakit zonosis yang dapat menular ke manusia, memang belum ada tapi mudah-mudahan tidak ada. Untuk itu kita lalukan pemeriksaan antemortem terhadap hewan yang datang," ujarnya.
Dirinya juga menargetkan ada sebanyak 550 ekor sapi dan 385 ekor kambing yang akan disembelih dalam hari raya idul adha nanti. Jumlah tersebut lebih besar dibandingkan dengan jumlah pada tahun lalu yang hanya 416 ekor sapi dan 373 ekor kambing. [Wira]