Kasus Covid-19 di Malaysia Meroket, Pasien ICU Menumpuk 

Kasus Covid-19 di Malaysia Meroket, Pasien ICU Menumpuk 

Metroterkini.com - Kasus aktif Covid-19 di Malaysia menembus angka 30.000 pada Minggu (2/5/2021) setelah ada penambahan 3.418 kasus harian baru. Angka kasus aktif virus corona Malaysia ini adalah yang tertinggi di sana sejak 24 Februari, demikian dilaporkan Malay Mail. 

Kementerian Kesehatan Malaysia juga melaporkan jumlah kasus Covid-19 parah tertinggi saat ini, dengan 345 orang membutuhkan perawatan intensif (ICU) dan 175 pasien butuh bantuan ventilator. 

Kemudian, jumlah kematian secara total mencapai lebih dari 1.500 orang, termasuk 12 kematian baru yang dilaporkan kemarin. 

Menurut Direktur Jenderal Kemenkes Tan Sri Dr Noor Hisham Abdullah, kasus Covid-19 Malaysia secara harian kini berada di atas 3.000.  Lalu secara total kasus virus corona di Malaysia kini mencapai 415.012. 

Negara bagian Selangor mencatatkan penambahan harian tertinggi kemarin, yaitu 1.200 kasus sampai Minggu siang. 

Otoritas kesehatan masyarakat kemudian meningkatkan kewaspadaan atas efek kenaikan tajam kasus corona Malaysia pada sistem perawatan kesehatan. 
Dikhawatirkan wabah virus corona Malaysia dapat mencapai titik puncaknya jika terus meningkat dalam beberapa hari ke depan. 

Kemenkes Malaysia kemarin juga mengumumkan, jumlah pasien kritis meningkat 62 persen hanya dalam dua minggu, menyebabkan ICU di mayoritas rumah sakit besar kewalahan. 

Di enam rumah sakit di Lembah Klang, misalnya yakni RS Kuala Lumpur, RS Sungai Buloh, RS Ampang, RS Serdang, RS Selayang, dan RS Tengku Ampuan Rahimah Klang, lebih dari 70 persen ranjang ICU sudah terisi. 

"Kapasitas perawatan kesehatan di Lembah Klang (Selangor, Kuala Lumpur, dan Putrajaya) berada pada tingkat yang mengkhawatirkan," twit Kemenkes Malaysia tadi malam. 

Para pakar meyakini bahwa Malaysia sedang menghadapi gelombang keempat Covid-19, dengan jumlah kasus haruan hampir mencapai 4.000. Dr Noor Hisham pada Sabtu (1/5/2021) memperingatkan, ICU di RS Lembah Klang mendekati kapasitasnya menyusul lonjakan kasus Covid-19 tak lama setelah pembatasan pergerakan masyarakat dilonggarkan. [**]

Berita Lainnya

Index