Metroterkini.com - Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerakan Nasional Anti Narkotika (Granat) Riau, Freddy Simanjuntak SH MH menegaskan, dengan semakin maraknya peredaran narkotika jenis sabu-sabu di wilayah Kabupaten Inhu maka hal itu dapat di sebutkan sebagai bencana.
Jika ada pihak-pihak yang menyebutkan Kabupaten Inhu sebagai daerah darurat peredaran narkoba, tidak begitu parah.
"Yang lebih parah itu sebutannya 'bencana'. Peredaran narkoba jenis sabu-sabu di Kabupaten Inhu sudah masuk kategori bencana, bukan darurat lagi," kata Freddy kepada media ini di ujung teleponnya, Senin (22/3/2021).
Freddy menegaskan, bahwa Provinsi Riau secara umum dan khususnya Kabupaten Inhu sudah masuk dalam hal bencana dari maraknya peredaran narkoba jenis sabu-sabu.
Sebab, peredarannya sudah masuk ke ranah dunia pendidikan dan menjadi korban penyalahgunaan narkoba anak-anak sekolah mulai tingkat SMP dan SMA/Sederajat.
"Untuk wilayah Kabupaten Inhu, sebagaimana laporan yang masuk ke saya dari pengurus DPC Granat Inhu, bahwa peredaran sabu di sejumlah daerah kecamatan se-Kabupaten Inhu merupakan milik Sapriadi alias Goto. Jaringan peredaran sabu milik Goto hingga ke polosok-pelosok desa," tegasnya.
Bahkan, lanjutnya, jaringan peredaran sabu Goto melalui kaki tangannya hingga merambah ke anak-anak usia sekolah.
"Jika hal itu terus di biarkan oleh aparat penegak hukum di Riau ini, alamat generasi penerus anak bangsa kian terancam. Maka dari itu kita minta kepada Tim Satgas Anti Narkoba bentukan Kapolda Riau turun ke Kabupaten Inhu untuk menangkap bandar sabu, Sapriadi alias Goto. Tidak susah untuk membekuk seorang Goto jika ada kemauan kuat dari aparat penegak hukum di negeri melayu ini," tandasnya.
Dimana, Kapolda Riau dalam suatu acara pres rilis belum lama ini berkomitmen untuk memerangi penyalahgunaan narkoba terutama para bandar akan di sikat habis hingga ke akar-akarnya.
"Satgas yang di bentuk oleh Polda Riau itu untuk turun kesana (Inhu) tangkap Goto. Saya selaku Ketua DPD Granat Riau meminta dengan hormat kepada Satgas Anti Narkoba untuk menangkap Sapriadi alias Goto beserta jaringannya," kata Freddy.
Sebab, lanjut Freddy, jaringan peredaran sabu milik Goto sudah merambah hingga dua kabupaten, yakni Kabupaten Inhu dan Pelalawan.
"Informasi yang saya terima soal sepak terjang Goto dari struktur kepengurusan DPC Granat di dua kabupaten itu, terutama informasi dari PAC Granat yang ada di kecamatan-kecamatan disana," kata Freddy. [wa]