Baru Setahun Rehabilitasi SD di Rohul Sudah Rusak

Baru Setahun Rehabilitasi SD di Rohul Sudah Rusak
Papan Informasi Proyek

Metroterkini.com - Proyek rehabilitasi dan renovasi sarana prasarana sekolah untuk Kabupaten Rokan Hilir dan Rokan Hulu yang bersumber dari APBN tahun anggaran 2019, menyisakan banyak masalah mulai dari bangunan fisik hingga masalah hutang kontraktor pelaksana di lokasi proyek.

Total sebanyak 20 sekolah yang dilakukan rehabilitasi dan renovasi melalui Kementerian PUPR dibawah naungan Balai Prasarana Permukiman Wilayah Riau, Satuan Kerja Pelaksanaan Sarana Prasarana Permukiman Provinsi Riau, dengan rincian 14 sekolah di Kabupaten Rokan Hilir dan 6 sekolah di Kabupaten Rokan Hulu dengan menelan anggaran sebesar Rp. 31,8 milyar.

Dikutip dari laman website LPSE Kementerian PUPR diketahui pelaksana kegiatan ini dikerjakkan oleh PT. Tata Guna Pratama dan konsultan pengawas PT. Angela Oerip Mandiri dengan masa pelaksanaan selama 127 hari kalender. Selain itu, proyek ini juga melibatkan Tim Pengawal, Pengaman Pemerintah dan Pembangunan Daerah (TP4D) Kejaksaan Tinggi Riau.

Namun, dari hasil pantauan awak media di 6 lokasi proyek yang ada di Kabupaten Rokan Hulu ditemukan kerusakan seperti atap bocor, plafond jebol, pasangan pintu yang tidak sesuai dengan ukuran kunsen dan cat yang terkelupas. Selain itu juga ditemukan bangunan yang belum selesai di kerjakan seratus persen yaitu pembuatan toilet atau kamar mandi di salah satu sekolah.

Informasi yang berhasil di rangkum dari keterangan kepala sekolah, sebut saja kepala SDN 015 Rokan IV Koto, Kaswaini, S.Pd saat dikonfirmasi beberapa waktu lalu dikediamannya mengaku sampai saat ini pihaknya belum menerima serah terima bangunan.

“ Iya, sampai saat ini belum ada berita acara serah terima dari pihak terkait dan juga kunci bangunan ditahan oleh tukang dengan alasan kontraktor pelaksana belum membayar hutang “, ujar Kaswaini.

Ia juga mengatakan, bahwa permasalahan ini sudah pernah disampaikan ke Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Rokan Hulu namun sampai saat ini belum mendapat solusi.

“ Kami berharap masalah ini tidak berlarut-larut karena akan mengganggu proses belajar mengajar “, pungkasnya.

Ditambahkannya lagi, ia mengaku ada yang tidak beres dengan proyek rehabilitasi di sekolahnya, pasalnya sudah satu tahun berlalu masih saja ada bangunan yang belum selesai di kerjakan seperti bangunan toilet atau kamar mandi yang belum terpasang keramik dan instalasi air, ucapnya. [man]

Berita Lainnya

Index