Metroterkini.com - Ketua Perkumpulan Binaraga Fitness Indonesia (PBFI) Provinsi Riau, Kusworo Mahardi mengukuhkan dan melantik personalia pengurus PBFI Kota Pekanbaru masa bakti 2021-2024, Sabtu (9/1/21) malam. Hadir dalam pelantikan yang digelar di Hotel Furaya itu, Legenda Binaraga Riau, Zarmi Bakhtiar, Kabid Olahraga, Dispora Kota Pekanbaru, Thausyan Lutfi, Ketua KONI Pekanbaru Anis Murzil, Wakil Ketua I Agusman Sikumbang, para undangan lainnya.
Ketua PBFI Pekanbaru, Akmal Simuh dalam sambutannya menegaskan, bahwa PBFI Pekanbaru sudah memasang target pada Pekan Olahraga Provinsi di Kuansing 2021, yakni 3 emas, 2 perak dan 3 perunggu.
Menurutnya, target ini tidaklah terlalu sulit jika pengurus, pelatih dan atlet bersungguh sungguh. Karena sampai saat ini Kota Pekanbaru masih menjadi barometer binaraga di Provinsi Riau.
Sementara untuk mengembalikan kejayaan binaraga Riau ke masa keemasannya seperti era 80-2012, yakni era Zarmi Bakhtiar, Asrelawandi, Kusworo Mahardi, dan beberapa nama lainnya, PBFI Pekanbaru akan mengulirkan program pembinaan ditingkat pelajar. Program tersebut akan berjalan mulus jika KONI Pekanbaru mensuport program tersebut.
Jika dilihat dari perkembangan fitness di Pekanbaru yang bagaikan jamur di musim hujan, besar kemungkinan kejayaan binaraga Riau akan kembali. Dari Bumi Lancang Kuning akan lair penerus Zarmi Bakhtiar dan Asrelawandi.
Tinggal lagi kepiawaian PBFI Pekanbaru yang berkantor di Jalan Melati tepatnya Club Binaraga Hang Tuah, memanfaatkan potensi yang tersedia.
Apalagi, PBFI Pekanbaru sudah punya modal dasar yang cukup mumpuni, yakni Club Binaraga Hang Tuah yang memiliki puluhan anggota dan puluhan fitness center lainnya.
Sementara itu, Ketua PBFI Riau, Kusworo Mahardi dalam kata sambutannya menekankan kepada 19 orang pengurus PBFI Pekanbaru untuk amanah mengemban tugas sebagai pengurus. Selain itu, pengurus juga harus transparan dalam penggunaan anggaran. Memberikan pendidikan integritas dan kejujuran dalam berkompetisi kepada para atlet.
Pada kesempatan itu, Kusworo juga mengapresiasi kehadiran Ketua KONI Pekanbaru, Anis Murzil. Menurutnya, kehadiran Ketua KONI Pekanbaru menunjukkan kepedulian KONI terhadap PBFI.
"Saya ingatkan kepada pengurus dan Ketua KONI, tidak ada dana untuk wasit. Jujurlah dalam berkompetisi. Mengakui kelebihan orang lain," tegas Kusworo.
Dijelaskan Kusworo, pasca dilantiknya PBFI Riau, pihaknya sudah melantik PBFI di daerah, yakni PBFI Kabupaten Kepulauan Meranti dan PBFI Kota Pekanbaru.
"Ini (Pekanbaru) yang kedua, yang pertama Meranti," ujarnya.
Terkait ambisi PBFI Pekanbaru yang ingin mengembalikan kejayaan binaraga Riau, menurutnya sesuatu yang mungkin. Karena Pekanbaru merupakan pusat atau sumber atlet.
Pada kesempatan itu, Kusworo juga menggugah Kadispora Kota Pekanbaru agar mendukung digelarnya kejuaraan nasional di Pekanbaru bernuansa budaya dan pariwisata. "Seperti kejuaraan Asia beberapa waktu lalu, latar candi Prambanan," kata Kusworo Mahardi yang saat itu memperkuat kontingen Indonesia.
Sementara itu, Ketua KONI, Anis Murzil dalam sambutannya mengingatkan pengurus PBFI Pekanbaru dan para pencinta olahraga yang hadir tentang tantangan yang dihadapi Kota Pekanbaru pada Porprov Kuansing 2021. Dimana pihaknya telah mencanangkan Pekanbaru harus juara umum. Pasalnya, pada tiga gelaran Porprov terkahir, anak-anak Kota Bertuah dipecundangi Kabupaten Bengkalis.
"Di Inhil, kita dikalahkan Bengkalis, di Inhu kembali dikalahkan Bengkalis dan di Kampar dikalahkan Bengkalis dan Kampar. Untuk itu, di Porprov Kuansing kita harus juara umum," tegasnya yang disambut aplaus hadirin.
Dengan ambisi juara umum tersebut, Ketua KONI Anis Murzil menargetkan PBFI Pekanbaru 4 medali emas.
"Pada Porprov Kampar kita kalah, karena KONI Pekanbaru kurang stabil. Tapi, kini sudah stabil. Jadi, tidak ada alasan Pekanbaru tidak juara umum pada Porprov Kuansing 2021," tegas Anis Murzil.
Kendati demikian, Anis Murzil juga menegaskan dalam menggapai juara umum harus dengan mengedepankan sportifitas, bukan main curang. Sebab, bermain curang dengan melobi wasit adalah tindakan yang mencederai dunia olahraga itu sendiri.
Bahkan ia menegaskan, bahwa KONI menutup negosiasi bermain curang. "Kita harus berjuang dengan jujur. Kita membangun dan menanamkan kejujuran kepada atlet," tegasnya.
Anis juga mendesak PBFI untuk mendata fitness yang ada di kota Pekanbaru. Sebab, menjamurnya fitness merupakan potensi lahirnya binaragawan yang akan mengangkat nama Provinsi Riau dikancah nasional.
Anis Murzil juga memaparkan ada 3 kunci sukses sebuah organisasi. Pertama, membina organisasi dengan baik dan profesional. Organisasi harus punya sekretariat.
Kedua, menyusun ropmed atau peta jalan atau proyeksi terhadap pelatih, dan atlet. "Kurang pelatih kirim pelatih untuk meningkatkan kemampuan.
Ketiga, memperdayakan sumber eksternal dan internal. Kalau internal tahun 2021 KONI mendapat dana dari Dispora.
Eksternal adalah dunia usaha. Yakni pengusaha fitness. Pengurus PBFI bisa menitipkan atlet untuk dibina di fitness bersangkutan.
" Untuk itu, PBFI harus mendukung dunia usaha, yakni fitness. Berikan sertifikat anggota PBFI kepada fitness," pungkas Anis Murzil.
Kabid Olahraga, Dispora, Thausyan Lutfi dalam kata sambutannya mengingatkan PBFI agar mengindari transfer atlet. Sebaiknya, PBFI membina sendiri anak-anak Kota Bertuan untuk jadi atlet binaraga. "Jangan lagi main comot, lebih baik membina sendiri. Membina sendiri bagian dari indikator keberhasilan daerah dalam membina olahraga," kata Thausyan Lutfi. [rudi]