Metroterkini.com — Innalilahi wa'innailahi rojiun, kabar duka kembali menyelimuti insan pers Riau, khususnya Kabupaten Bengkalis dengan berpulangnya Afdal Aulia, seorang anggota PWI Riau, Perwakilan Bengkalis tutup usia, Senin (4/12/2020) sekitar pukul 07.30 WIB di kampung halamannya, di RS Lubuk Sikaping-Pasaman, Sumatera Barat. Almarhum meninggalkan seorang istri dan dua orang anak perempuan (kembar) yang masih balita.
Almarhum sebelumnya bertugas di Harian Umum Riau Mandiri biro Kabupaten Bengkalis. Pasca Harian Umum Riau Mandiri bertukar kulit menjadi Haluan Riau, almarhum berkiprah di media online. Dalam perjalanan kariernya sebagai wartawan, almarhum dikenal wartawan yang kritis mengkritisi roda pemerintahan Kabupaten Bengkalis. Sementara dalam organisasi PWI, almarhum pernah menjabat sebagai Sekretaris PWI Perwakilan Bengkalis periode 2013-2015.
Selama bertugas di Bengkalis, tepatnya era Bupati Syamsurizal, Afdal Aulia bersama dengan rekan-rekan se-profesi merintis sebuah wadah wartawan, yakni Forum Keluarga Wartawan Bengkalis (FKWB) dan kemudian berganti nama menjadi Forum Jurnalis Bengkalis (FJB), di era Bupati Bengkalis Drs. Syamsurizal, MM.
Pasca dirinya sakit keras, Afdal Aulia pindah tugas di Pekanbaru dan aktif di jurnalis DPRD Provinsi Riau. Selama bertugas di Pekanbaru, almarhum beberapa kali dirawat di rumah sakit karena ada masalah dengan ginjal.
Dalam catatan penulis, dalam melaksanakan tugas sebagai jurnalis, almarhum dikenal idealis sajian berita edukatif. Selain itu, almarhum juga sangat suka berorganisasi dan pandai bergaul. Dimana pada tahun 2009-2012, almarhum dipercaya sebagai Wakil Ketua I Bidang Organisasi di PWI Perwakilan Bengkalis.
Kabar duka ini mengejutkan kalangan wartawan di Riau khususnya Kabupaten Bengkalis dan Meranti. Melalui media sosial, para rekan sejawat tak enti-entinya mengucapkan dukacita yang dalam atas meninggalnya Afdal Aulia.
Evi Suryati salah seorang wartawati dekat dengan Afdal Aulia, tak kuasa menahan rasa sukanya. Evi yang mantan wartawati Riau Pos di Bengkalis ini juga mengaku terkejut mendapat kabar duka tersebut.
“Kakak baru tahu dari saudara kakak dan Afdal Aulia sudah menjadi saudara. Semasa berkarya, almarhum menjalan tugas profesinya sangat baik dan profesional. Dari segi jurnalistik, semasa hidup almarhum, dia dalam memburu berita tidak asal-asalan, tetapi selalu dengan data lengkap. Jadi jika mengungkit sebuah fakta, almarhum mengandalkan data-data yang lengkap,” tutur Evi Suryati.
Dalam melaksanakan tugas jurnalistik, sambungnya, almarhum terkesan teliti dan tidak asal-asalan. Kemudian, almarhum juga terkenal gigih dan pandai berkomunikasi dengan narasumber serta terkenal suka bergaul, sehingga banyak orang yang suka dengannya.
“Kalau kita duduk-duduk di kedai kopi, mana pernah dia tidak membayar, tahu dia (almarhum) saja yang bayar. Saya sedih belum bisa menjenguk ketika dia sakit, tapi tetap berkomunikasi ketika itu,”ujar penasehat PWI Perwakilan Bengkalis ini.
Kabar duka ini juga menjadi kabar duka bagi organisasi PWI Perwakilan Bengkalis. Tak hanya PWI, organisasi Media Online Indonesia (MOI) Kabupaten Kepulauan Meranti (Selatpanjang) juga turut berduka dan menyampaikan belasungkawa, yang sedalam-dalamnya.
“Ya, Bang Afdal Aulia adalah sahabat kami disini, dulu Selatpanjang masih menjadi bagian dari Kabupaten Bengkalis. Ia juga berperan dalam tulisan-tulisannya untuk memperjuangkan pemekaran Kabupaten Kepulauan Meranti,” ujar Ketua MOI Kepulauan Meranti, Defriyanto.
Defriyanto mengatakan, ia turut mendapatkan kabar duka itu melalui sahabatnya di Kepulauan Meranti. Ia mendoakan, semoga Almarhum mendapatkan tempat disisi Allah SWT.
“Selamat jalan sahabat, ia adalah mantan sekretaris PWI Bengkalis yang gigih dan suka berorganisasi. Semoga amal ibadahnya diterima di sisi Allah SWT, Amin,” tutupnya. [rudi]