Pekanbaru Madani, Rp200 Ribu Dapat Pijat Plus

Pekanbaru Madani, Rp200 Ribu Dapat Pijat Plus
Foto Ilustrasi

Metroterkini.com - Pekanbaru Madani yang digaungkan Walikota Firdaus dan Wako Ayat Cahyadi, ternyata tidak ada beda dengan kota lainya. Mulai dari hiburan malam dan maksiat alias prostitusi masih mewarnai kota ini. 

Seperti Perumahan Jondul merupakan lokasi 'texas' Kota Pekanbaru, karena disini diduga dijadikan tempat lokasi prostitusi yang berkedok pijat dengan pelayanan plus-plus.

Seperti pengakuan wanita terapis yang bekerja di salah satu rumah di Jondul Lama. Dengan tarif Rp200 ribu, pelanggan bisa mendapat layanan pijat plus atau layanan seks.

"Rp200 ribu setengah jam. Udah bisa gituin," kata salah satu terapis, Selasa (29/12/2020) malam, saat ia ditangkap Satpol PP.

Wanita berambut pirang itu menuturkan, dalam sehari ia hanya mendapatkan satu sampai dua pelanggan saja. "Jangankan lima, satu aja susah sekarang ni bang," selorohnya sambil tertawa.

Pendapatan perbulan wanita asal Jawa Barat diakuinya tidak menentu. Meski tidak mau menyebut nominal yang dia dapat, selain tarif Rp200 ribu itu, masih ada pendapatan lain dari tip yang diberi pelanggan.

"Lima juta nggak ada lah bang. Kan ada setoran lagi (ke mami)," kata dia.

Dalam razia yang digelar tadi malam, total ada 11 wanita terapis yang terjaring. Razia pertama ada delapan wanita terapis yang diciduk. Razia kedua di lokasi yang sama, Satpol PP menjaring tiga wanita terapis.

Pelaksana tugas Kepala Satpol PP Kota Pekanbaru Burhan Gurning mengingatkan masyarakat Kota Pekanbaru tidak terlibat dengan praktik prostitusi. Razia ini bakal rutin dilakukan untuk menertibkan penyakit masyarakat.

Praktik prostitusi di Pekanbaru tidak hanya terjadi di panti pijat, ditempat hiburan malam juga diduga merupakan lokasi transaksi prostitusi dan hotel merupakan lokasi eksekusi terakhir. [**]

Berita Lainnya

Index