Metroterkini.com - Harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit sepekan ke depan yakni periode 9-15 Desember 2020 mengalami kenaikan pada setiap kelompok umur.
Kepala Bidang (Kabid) Pengolahan dan Pemasaran, Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Riau, Defris Hatmaja mengatakan adapun jumlah kenaikan terbesar terjadi pada kelompok umur 10 - 20 tahun sebesar Rp 31.99/Kg atau mencapai 1.49 % dari harga minggu lalu.
"Sehingga harga pembelian TBS petani untuk periode satu minggu ke depan naik menjadi Rp 2.182,34/Kg," ujar Defris kepada CAKAPLAH.COM, Rabu (9/12/2020).
Ia mengatakan kenaikan harga TBS ini disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal.
"Untuk faktor internal, naiknya harga TBS periode ini disebabkan oleh terjadinya kenaikan harga jual CPO, meski harga kernel mengalami penurunan dari seluruh perusahaan yang menjadi sumber data," Cakapnya.
Untuk harga jual CPO, PTPN V mengalami kenaikan harga sebesar Rp. 57,17/kg, Sinar Mas Group mengalami kenaikan harga sebesar Rp 152,26/Kg, PT. Astra Agro mengalami kenaikan harga sebesar Rp. 14,00/kg, PT. Asian Agri Group mengalami kenaikan harga sebesar Rp 88,29/Kg dari harga minggu lalu.
"Sedangkan untuk harga jual kernel, PT. Astra Agro mengalami penurunan harga sebesar Rp. 50,00/Kg, PT Asian Agri Group mengalami penurunan harga sebesar Rp 84,00/Kg dari harga minggu lalu," sebutnya.
Sementara dari faktor eksternal, naiknya harga TBS minggu ini karena harga CPO di Bursa Derivatif Malaysia di pekan ini melesat nyaris 3% ke 3.472 ringgit per ton atau sekitar US$ 855/ton. Level tersebut merupakan yang tertinggi sejak Mei 2012.
Dorab Mistry, analis papan atas CPO memperkirakan produksi minyak sawit Malaysia pada tahun 2020 kemungkinan akan mencapai 19,2 juta ton, dengan stok Desember turun ke level 1,4 juta ton. Selain itu, India pada pekan lalu sebagai konsumen terbesar minyak sawit global memutuskan untuk memangkas bea masuk sebesar 10 poin persentase dari 37,5% menjadi 27,5%.
Presiden Indian Vegetable Oil Producers Association (VPA), memperkirakan permintaan CPO di negaranya bisa melonjak hingga 100.000 ton per bulan dengan kebijakan tersebut. Sebab, impor CPO akan lebih murah ketimbang produk pesaingnya. Pemangkasan ini membuat CPO lebih kompetitif.
"India membuat kebijakan dengan cukup membayar bea masuk 7,5% lebih murah dibandingkan impor minyak kedelai atau biji bunga matahari. Sebagai informasi, tarif bea masuk untuk minyak kedelai dan biji bunga matahari di India adalah 35%," tutupnya.
Berikut ini harga TBS Kelapa Sawit periode 9 hingga 15 Desember 2020:
Umur 3th (Rp 1.617.78);
Umur 4th (Rp 1.749.09);
Umur 5th (Rp 1.908.09);
Umur 6th (Rp 1.953.47);
Umur 7th (Rp 2.029.64);
Umur 8th (Rp 2.085.29);
Umur 9th (Rp 2.133.25);
Umur 10th-20th (Rp 2.182.34);
Umur 21th (Rp 2.091.56);
Umur 22th (Rp 2.081.29);
Umur 23 th (Rp 2.072.72);
Umur 24 th (Rp 1.987.08);
Umur 25 th (Rp 1.939.97);