Tahanan Baru Lapas Bengkalis Wajib Isolasi 14 Hari

Tahanan Baru Lapas Bengkalis Wajib Isolasi 14 Hari

Metroterkini.com - Dalam rangka memutus mata rantai penyebaran COVID-19, Lembaga Pemasyarakatan (LAPAS) Kelas IIA Bengkalis melakukan rapit tes terhadap tahanan yang dititipkan kejaksaan dan kepolisian. Bagi non reaktif akan diisolasi selama 14 hari di ruangan khusus. Sedangkan tahanan yang hasil rapit tesnya reaktif dikembalikan ke instansi yang menitipkan.

Hal ini disampaikan Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Bengkalis, Edi Mulyono melalui Kepala Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (KPLP) Aris Yulianta, Rabu (18/11/20).

"Akan tetapi, apabila tahanan dari dua lembaga (Kejaksaan dan Kepolisian) itu terkonfirmasi COVID-19, maka akan kita kembalikan lagi kepada pihak yan menahan sampai tahanan tersebut bebas dari COVID-19, " terang Aris, Rabu siang di ruang kerjanya.

Dijelaskan, sejauh ini pihaknya baru sekali menerima tahanan yang terkonfirmasi COVID-19 hasil dari rapid tes, yakni tahanan dari Polsek Mandau. Sehingga pihaknya mengembalikan tahanan tersebut ke pihak yang menahan.

Dijelaskan Aris, saat ini jumlah warga binaan di Lapas Bengkalis sebanyak 1.539 orang, terdiri dari 53 orang wanita, 15 orang dibawah umur (semuanya laki-laki), sisanya lelaki dewasa.

Saat ini, Lapas Kelas IIA Bengkalis memiliki 54 kamar yang berapa ditempat blok. Yakni  blok A 16 kamar, blok B 15 kamar, blok C 10 kamar, dan blok D 13 kamar. Untuk napi dan tahanan wanita disediakan 4 kamar. Sedangkan untuk napi dan tahanan dibawah umur disediakan 1 kamar. 

"Tahanan masuk katagori anak dibawah umur berjumlah 15 orang semuanya laki-laki. Mereka ditempatkan satu kamar. Ada kasus pembunuhan, dan pelanggaran UU Perlindungan Anak," terang Aris.

Sementara ruang tahanan laki-laki dewasa, diisi sesuai luas ruangan/kamar. Ada ruangan yang diisi sampai 50 orang, ada yang diisi 30 orang, dan ada juga ruangan diisi dengan jumlah tahanan dibawahnya.

Dalam mengisi hari-hari selama menjalani masa tahanan, mereka dibekali keterampilan agar saat bebas hidup dengan keterampilan yang mereka kuasai.

"Untuk pembinaan ketrampilan, kita menyediakan produksi tempe, pelatihan las, jahit, tenun dan sebagainya. Sedangkan untuk pembinaan religi, kita ada ruang santri dengan mengaji dan solat berjamaah di Masjid. Bagi yang beragama nasrani juga sudah sediakan gereja untuk beribadat," pungkasnya. [rudi]

Berita Lainnya

Index