Trump Tuduh Biden Numpang Nama Terkait Vaksin Pfizer

Trump Tuduh Biden Numpang Nama Terkait Vaksin Pfizer

Metroterkini.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali marah-marah di Twitter, kali ini dia menuduh presiden terpilih, Joe Biden seperti menumpang nama dalam efektivitas vaksin yang diumumkan oleh perusahaan farmasi Pfizer pada Senin (9/11).

Dia menuduh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) dan Pfizer sengaja menunda pengumuman vaksin virus corona untuk mencegahnya mendapatkan "kemenangan vaksin".

"@US_FDA (Badan Pengawas Obat dan Makanan AS) dan Demokrat tidak ingin saya mendapatkan KEMENANGAN Vaksin, (pengumuman tidak disampaikan) sebelum pemilu, jadi itu keluar lima hari kemudian - Seperti yang saya katakan selama ini!," cuit Trump, Selasa (10/11).

"Seperti yang sudah lama saya katakan, @Pfizer dan yang lainnya hanya akan mengumumkan Vaksin setelah Pemilu, karena sebelumnya mereka tidak berani melakukannya. Begitu pula, @US_FDA seharusnya sudah mengumumkannya lebih awal, bukan untuk kepentingan politik, tapi untuk menyelamatkan nyawa!," ujarnya di cuitan lain.

Sementara di cuitan lainnya, Trump mengklaim bahwa rakyat AS tidak akan mendapatkan akses terhadap vaksin jika Joe Biden menjadi presiden terpilih.

"Jika Joe Biden adalah Presiden, Anda tidak akan memiliki (akses terhadap) Vaksin selama empat tahun lagi, dan @US_FDA juga tidak akan pernah menyetujuinya secepat itu. Birokrasi akan menghancurkan jutaan nyawa!."

Selain itu, Trump juga mencuit sebuah kutipan yang nampaknya diambil dari potongan ucapan pembawa acara Fox Business, Maria Bartiromo.

"Presiden Trump mengatakan kepada kita dalam beberapa waktu (terakhir) bahwa kita akan mendapatkan Vaksin pada akhir tahun dan orang-orang menertawakannya, dan inilah (akhirnya), Pfizer mendapatkan persetujuan FDA pada akhir bulan ini. Dia benar," @MariaBartiromo.," cuit Trump.

Seperti diketahui, Trump menolak mengakui kemenangan Biden. Dia mengatakan Biden terlalu terburu-buru mengklaim kemenangan setelah jaringan televisi AS mengumumkan kemenangan Demokrat.

Pada Senin, (9/11), perusahaan farmasi AS Pfizer dan BioNTech asal Jerman mengumumkan bahwa vaksin eksperimental mereka terbukti 90 persen efektif mencegah Covid-19 dalam uji klinis tahap 3 yang masih berlangsung.

Menurut ahli, perlindungan pada pasien didapat 28 hari setelah dosis pertama dan tujuh hari setelah penyuntikan kedua dari dua dosis dan tak ada efek samping.

"Hasil pertama dari uji coba vaksin Covid-19 tahap 3 kami memberikan bukti awal kemampuan vaksin kami untuk mencegah Covid-19," kata ketua dan CEO Pfizer, Albert.

Bourla dalam sebuah pernyataan dikutip dari AFP, Senin (9/11/2020). Pfizer mengatakan mereka dapat memasok hingga 50 juta dosis vaksin secara global pada tahun 2020, dan hingga 1,3 miliar dosis pada tahun 2021. [***]

Berita Lainnya

Index