Usai Pencoblosan, Pemenang Pilpres AS Masih Buram

Usai Pencoblosan, Pemenang Pilpres AS Masih Buram

Metroterkini.com - Dua hari usai waktu pencoblosan Pilpres AS 2020 dibuka Selasa (3/11) pukul 06.00 pagi waktu setempat, hingga hari ini Kami (5/11) belum diketahui siapa pemenangnya, Donald Trump atau Joe Biden. Hal ini terjadi karena beberapa suara di negara bagian penting belum selesai dihitung.

Perhitungan CNN Projection menunjukkan hingga saat ini masih ada enam negara bagian di AS yang belum diketahui kepada kandidat mana suara elektoralnya akan diberikan.

Negara-negara tersebut yakni, Alaska (3 suara elektoral), Georgia (16 suara elektoral), North Carolina (15 suara elektoral), Pennsylvania (20 suara elektoral), Arizona (11 suara elektoral), dan Nevada (6 suara elektoral).

Kendati begitu, berdasarkan penghitungan CNN, calon presiden dari Demokrat Joe Biden sudah diambang kemenangan. Tinggal 17 suara lagi yang dia butuhkan untuk mencapai 270 suara elektoral.

Sementara itu kecemasan menghantui kubu Republik sebab peluang Donald Trump semakin tipis. Terlebih Biden menempel ketat di penghitungan suara di Georgia.

Di sana keunggulan Trump merosot menjadi sekitar 23.000 suara sepanjang penghitungan di hari Rabu.

Ketika ratusan ribu surat suara dihitung di medan pertempuran utama Pennsylvania, keunggulan Trump telah menyusut secara dramatis.

Menteri Luar Negeri Pennsylvania, Kathy Boockvar pada Rabu malam (4/11) waktu setempat berkata bahwa tempatnya telah membuat "kemajuan luar biasa" dalam menghitung surat suara.

Meski begitu, Kathy memperkirakan perhitungan akan molor dari hari hitungan suara mayoritas dihitung. Banyak surat suara yang dikembalikan di Philadelphia.

Tim kampanye Biden atau Trump sama-sama yakin bisa menang di Pennsylvania. Jika tidak memenangkan Nevada dan Arizona, Biden sendiri masih memiliki peluang lain ke Gedung Putih.

Tim Penasihat kampanye Trump bersikeras bahwa mereka akan dapat mengganti kekalahan yang mereka derita di Maricopa County, Arizona.

Kabupaten penduduk terpadat di Arizona itu  merilis pemungutan suara terbaru pada Rabu malam waktu setempat. Hasilnya jarak kemenangan Biden di Arizona menjadi hanya sekitar 79.000 suara.

Lalu di Nevada, pejabat pemilu setempat hanya merilis sedikit infomrasi kepada publik terkait pemilihan. Diperkirakan 200.000 surat suara masih beredar di sana.

Masih menilik CNN Projection, Biden diperkirakan memenangkan setidaknya tiga dari empat suara elektoral Maine.

Ditambah Wisconsin, Michigan, Hawaii, Rhode Island, Minnesota, Virginia, California, Oregon, negara bagian Washington, Illinois, New Hampshire, New Mexico, Colorado, Connecticut, New Jersey, New York, Vermont, Delaware, Washington, DC, Maryland, Massachusetts dan salah satu dari lima suara elektoral Nebraska.

Trump memenangkan Montana, Texas, Iowa, Idaho, Ohio, Mississippi, Wyoming, Missouri, Kansas, Utah, Louisiana, Alabama, South Carolina, North Dakota, South Dakota, Arkansas, Indiana, Oklahoma, Kentucky, West Virginia dan Tennessee dan empat dari lima suara elektoral Nebraska.

Atas berbagai kemenangan yang sudah diprediksi, Biden tidak gegabah. Meski percaya diri untuk menang, ia meminta pendukungnya untuk sabar menunggu hingga seluruh suara selesai dihitung.

Sementara itu, Trump sudah menyatakan kemenangan dalam sebuah pernyataan yang ia lakukan pada Rabu dini hari di Gedung Putih. Ia pun menuduh ada kecurungan dalam pemilu kali ini.

Ia juga mengancam untuk pergi ke Mahkamah Agung meminta penghitungan suara segera dihentikan. [**]
 

Berita Lainnya

Index