KONI Riau Masih Pelajari Dokumen Pengprov PBFI

KONI Riau Masih Pelajari Dokumen Pengprov PBFI

Metroterkini.com - Sampai saat ini pengurus KONI Riau masih mempelajari dokumen yang dimasukan Pengurus Provinsi Perkumpulan Binaraga Fitness Indonesia [ Pengprov PBFI] Riau, sebelum mengeluarkan rekomendasi, Rabu [4/11/20]. Hal ini dikatakan Sekretaris Umum KONI Riau, Deni Ermanto saat dikonfirmasi media ini, Selasa sore.

Rekomendasi KONI Riau merupakan salah satu syarat pengurus pusat PBFI mengeluarkan Surat Keputusan [SK] untuk pengurus PBFI Riau yang sudah terbentuk pada 3 Oktober 2020 lalu. Namun, Pengprov PBFI Riau masih menunggu rekomendasi KONI Provinsi Riau. Padahal, surat pemberitahuan susunan kepengurusan kepada KONI Riau dan permohonan rekomendasi sudah dikirim bulan lalu.

Disisi lain, dengan keluarnya rekomendasi dan SK dari pusat,  Pengprov PBFI Riau akan menjadwalkan pelantikan. Dengan kata lain, Pengprov PBFI Riau sudah bisa menjalankan roda organisasi dan menyiapkan atlet untuk menghadapi iven baik daerah, nasional maupun internasional.

"Surat kita sudah masuk ke KONI, tapi sampai saat ini belum keluar rekomendasinya," kata ketua pengprov PBFI Riau, Kusworo Mahardi beberapa hari lalu kepada media ini.

Sementara itu, Sekretaris Umum KONI Riau, Deni Ermanto mengaku masih mempelajari proses pembentukan Pengprov PBFI Riau. Apakah sesuai dengan peraturan organisasi [PO] PBFI atau tidak. Kemudian ungkapnya, apakah sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga [AD/ART] PBFI.

"Masih kami pelajari, apakah sesuai PO atau tidak. Soalnya, PO-nya kan sedang digodok pengurus pusat PBFI," kata Deni Ermanto kepada media ini melalui telpon seluler, Selasa [3/11/20].

Namun, saat disinggung bahwa dibeberapa provinsi pengurus pusat sudah melantik Pengprov PBFI, diantaranya Pengrov PBFI Sumsel, Deni mengaku sudah mengetahui. Jika mengacu pada peraturan sebuah organisasi, tentu kepengurusan PBFI Sumsel sandaran PO dan AD/ART. 

"Pak, Deni, PBFI Sumsel sudah dilantik, berarti PO dan AD ART PBFI sudah siap. Mengapa rekomendasi PBFI Riau belum juga keluar?," tanya awak media ini.

"Kami masih pelajari terlebih dahulu," ujarnya.

Terbentuknya, PBFI merupakan amanah pasca bubarnya Persatuan Angkat Besi, Binaraga, dan Angkat Berat Seluruh Indonesia [PABBSI] pada 24 Agustus bulan lalu. Masing-masing cabang olahraga angkat besi, angkat berat dan binaraga yang sejak 1940 bernaung dibawah bendera PABBSI harus membentuk organisasi atau perkumpulan sendiri sesuai anggaran dasar dan anggaran rumah tangga masing-masing, mulai dari pusat, provinsi dan kabupaten kota se-Indonesia. Untuk itu, cabang binaraga membentuk Perkumpulan  Binaraga dan Fitness Indonesia [PBFI], angkat berat membentuk Perkumpulan Angkat Berat Seluruh Indonesia [Pabersi], dan angkat besi membentuk Perkumpulan Angkat Besi Seluruh Indonesia [PABSI].

Dalam rangka pembentukan masing-masing perkumpulan tersebut, Pengurus PABBSI Provinsi Riau, Kamis [29/10/20] Minggu lalu, menggelar musyawarah provinsi luar biasa [Musprovlub] disalah satu hotel berbintang di Pekanbaru.

Hadir dalam Musprovlub Pengurus KONI Provinsi Riau, Ketua Umum KONI Riau diwakili Wakil Ketua 1 Dastrayani Bibra, para legenda binaraga Riau, seperti Zarmi Bakhtiar, Asrelawandi, Kusworo Mahardi, dan Abdul Rachman, Ketua PABBSI Sanusi Anwar, pengurus binaraga, angkat besi dan angkat berat serta para atlet dan pengurus PABBSI kabupaten dan kota se-Riau.

Ketika Cabor angkat berat dan angkat besi masih berunding untuk menetapkan ketua masing-masing. Pemegang mandat PBFI Riau, Kusworo Mahardi, Asrelawandi dan H. Irvan sudah menuntaskan amanah yang diembannya. Dimana pada 3 Oktober 2020 lalu utusan pengurus binaraga kabupaten kota sepakat memilih Kusworo Mahardi sebagai Ketua Umum Pengrov PBFI Riau. Kepengurusan ini sudah dilaporkan ke Pengurus Pusat PBFI dan KONI Provinsi Riau guna mendapat rekomendasi pengesahan.

Wakil Ketua KONI Provinsi Riau, Bibra dalam kata sambutannya mengatakan, ketiga cabang olahraga PBFI, Pabersi, dan PABSI sudah terdaftar di KONI Pusat, namun belum di KONI Riau. Untuk itu, ia berharap kepengurusan masing-masing cabor yang sudah membentuk kepengurusan  agar mendaftar ke KONI Provinsi Riau

Pada kesempatan itu, Bibra berharap pengurus Cabor haruslah orang yang punya dedikasi kepada Cabor yang diurusnya, dan mewakafkan dirinya untuk mengurus Cabor.

"KONI siap mendukung pendanaan dan peralatan, asal sesuai aturan. Sebab, KONI menggunakan uang negara yang harus dipertanggungjawabkan," tegas Bibra.

Menurut Bibra, siapa pun yang jadi ketua ketiga cabor tersebut tidaklah terlalu berat jika atletnya berprestasi. Berdasarkan prestasi tersebut KONI Riau siap menyalurkan bantuan peralatan dan bantuan dana pembinaan yang bersumber dari APBD.

"Siapa yang punya prestasi tentu KONI mengeluarkan dana pembinaan," janjinya.

Terbanyak lolos PON Papua

Pada kesempatan itu, Bibra juga mengungkapkan sisi gemilang pencapaian PABBSI Riau sebelum bubar. Menurutnya, untuk Cabor perorangan PABBSI yang paling banyak meloloskan atlet ke PON Papua, yakni 18 orang atlet.

"Ini [atlet] Cabor perseorangan yang terbesar meloloskan atlet ke PON Papua," kata Bibra.

Sebagaimana diberita berbagai media, Pengurus Besar PABBSI resmi membubarkan PABBSI pada Musyawarah Nasional [Munas] 24 Agustus 2020 lalu. Kemudian pada 27 Agustus masing-masing Cabor, yakni Pabersi, PABSI dan PBFI resmi mendaftar ke KONI pusat dan diakui sebagai anggota KONI pusat. 

Dengan demikian, pengurus pusat Pabersi, PABSI dan PBFI harus membentuk pengurus secara berjenjang, yakni pengurus provinsi dengan memberikan mandat kepada tokoh-tokoh olahraga di daerah untuk membentuk pengurus daerah, tidak terkecuali di Riau. Untuk Riau, mandat pembentukan kepengurusan PBFI dipegang Kusworo Mahardi, Asrelawandi dan H. Irvan. Mereka  telah berhasil membentuk pengurusan provinsi PBFI. Kemudian Pengprov PBFI Riau harus membentuk pengurus PBFI kabupaten dan kota. [rudi]

Berita Lainnya

Index