Begadang Membuat Berisiko Terkena Serangan Jantung?

Begadang Membuat Berisiko Terkena Serangan Jantung?

Metroterkini.com - Begadang seringkali dikaitkan dengan dampak buruk terhadap kesehatan jantung. Tak main-main, kebiasaan begadang ternyata berpotensi meningkatkan seseorang mengalami serangan jantung di kemudian hari!

Kenapa bisa begitu? Dokter spesialis pembuluh darah dan jantung dr Vito Damay Sp.Jp (K) menyampaikan, begadang dapat membuat irama tubuh berubah.

"Tubuh kita punya irama sendiri. Misal pagi bangun pasti lebih segar, daripada malam ngantuk. Kalau lapar itu sebenarnya keluar asam lambung. Nah, kalau tidur gak teratur, irama itu jadi terganggu," katanya dalam sharing session 'Love Your Heart is Not That Hard' Minggu (2/9/2020).

Ia menjelaskan, jika tidur teratur, tubuh akan menurunkan tekanan darah secara perlahan. Otomatis detak jantung dan napas juga berangsur-angsur jadi lebih pelan. Lain halnya jika tidur secara tidak teratur. 

"Detak jantung akan lebih cepat dan stres hormonnya akan menumpuk. Sehingga detak jantung tetap cepat, tekanan darah tinggi padahal harusnya istirahat di malam hari. Ini yang menyebabkan tekanan darah makin kaku dan kemungkinan besar terjadi serangan jantung di kemudian hari," paparnya.

Senada dengan dokter Vito, dokter spesialis gizi klinik dr. Cindiawaty Pudjiadi MARS, MS, Sp.GK juga mengatakan bahwa begadang berpotensi menyebabkan seseorang jadi obesitas.

Kegemukan pada akhirnya, dapat menjadi gerbang awal dari munculnya berbagai penyakit salah satunya masalah kolesterol dan risiko serangan jantung.

"Orang begadang pilihan makananya ngaco, karena yang ada saat malam sesuatu yang gampang. Mi instan, ditambah gorengan, ditambah cemilan. Itu akan membuat total asupan berlebih. Ditambah pagi jadi malas olaharaga kemungkinan berat badan naik itu berisiko semua penyakit," ucapnya. 

Menurutnya memang ada makanan yang bisa merangsang reaksi otak jadi lebih baik untuk tidur saat malam. Salah satunya cokelat. Namun, ia mengingatkan untuk memerhatikan juga kadar gula dan kalori pada cokelat yang dikonsumsi.

Daripada itu, Cindi menyarankan sebaiknya mengubah pola hidup begadang secara perlahan.  "Pola hidup terbalik itu harus diubah. Mungkin siang harus lebih aktif," katanya. [**]

Berita Lainnya

Index