Metroterkini.com - Filipina melayangkan protes diplomatik ke China karena penjaga pantai menyita peralatan milik nelayan mereka secara ilegal di Laut China Selatan.
Mengutip AFP, Sabtu (22/8) penjaga pantai China menyita sejumlah peralatan nelayan Filipina di wilayah sengketa di Laut China Selatan, Scarborough Shoal, sehingga memicu pertengkaran.
Kementerian Luar Negeri Filipina mengatakan telah mengajukan protes diplomatik itu. Sedangkan peralatan nelayan yang disita secara ilegal adalah payau atau perangkat apung untuk menangkap ikan.
Filipina juga dengan tegas menolak China mengeluarkan peringatan melalui radio kepada pesawat Filipina yang melakukan patroli maritim di wilayah laut yang diklaim oleh Manila.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri China membela penjaga pantai negaranya. Mereka menyatakan telah melakukan kegiatan penegakan hukum dan menganggap tindakan penjaga pantai dapat diterima.
Sebaliknya, Tiongkok menuduh pesawat militer Filipina menyerang wilayah udara China pada lokasi sengketa. Karenanya, China mendesak Filipina segera menghentikan kegiatan provokatif ilegal itu.
Scarborough Shoal merupakan salah satu dari beberapa terumbu karang yang diklaim oleh China. Lokasi itu adalah daerah penangkapan ikan terkaya dan titik sengketa antara kedua negara.
Scarborough Shoal berada 240 kilometer atau 150 mil sebelah barat Pulau Luzon, Filipina. China merebutnya pada 2012 setelah perselisihan yang menegangkan. Presiden Filipina saat itu Benigno Aquino mengirim kapal perang ke daerah tersebut, namun kemudian mundur.
China sendiri mengklaim hampir seluruh wilayah Laut China Selatan, meskipun ada klaim parsial dari Brunei Darussalam, Malaysia, Filipina, Taiwan, dan Vietnam.
Sebetulnya, hubungan Filipina-China telah membaik di bawah Presiden Rodrigo Duterte. Ia mengunjungi China untuk mengembangkan perdagangan dan investasi. Tetapi masalah keamanan laut membayangi hubungan dua negara. [***]