Mahasiswa STIT Al Kifayah Riau Kukerta di Tanah Merah

Mahasiswa STIT Al Kifayah Riau Kukerta di Tanah Merah

Metroterkini.com - Sebanyak 12 mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Al-Kifayah Riau melakukan kuliah kerja nyata (Kukerta) di Desa Tanah Merah, Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar, Rabu (29/7/20).

Kukerta angkatan pertama perguruan yang berdiri sejak 2017 itu, meliputi pelbagai kegiatan, seperti menanam 1.000 bibit pohon produktif, penyuluhan bahaya COVID-19 kepada masyarakat dan kegiatan keagamaan lainnya.

Aksi menanam 1.000 bibit pohon produktif ini dilakukan secara simbolis oleh Sekda Kampar, Drs. H. Yusri, M.Si, di halaman depan kantor Desa Tanah Merah, yang dijadikan Posko Kukerta mahasiswa STIT Al-Kifayah.

Sekda Kampar, Yusri didampingi Camat Siak Hulu, Fajri Hasbi, S.STP,M.Si dan Kades Tanah Merah H. Syahrul Amri Nasution, menanam bibit gaharu di halaman depan kantor Desa Tanah Merah.

Usai menanam gaharu, Sekda Kampar mengimbau aparatur sipil negara dan masyarakat agar membiasakan menanam, baik itu sayur, cabe dan tanaman produktif lainnya. 

"Biasakan tiap hari menanam, khususnya kebutuhan sehari-hari. Jangan beli sayur dan terung harus juga ke pasar. Kalau ditanam sendiri kan menghemat pengeluaran rumah tangga," kata Yusri.

Selain di Desa Tanah Merah, Kukerta angkatan pertama STIT Al-Kifayah yang berjumlah 204 orang, dibagi 18 tim tersebar di 18 titik di Provinsi Riau. Mereka akan berbaur dengan masyarakat mulai Juli Sampai September 2020. 

Yang di Desa Tanah Merah merupakan Tim 13, berjumlah 12 orang dari Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Tim ini  diketuai Ustadz Dahri Pane.

Dalam program penghijauan menanam 1.000 bibit pohon produktif. Tim 13 menyediakan bibit durian, petai, sirsak, gaharu dan pinang. Selain ditanam di pekarangan Kantor Desa, bibit tersebut juga ditanam di penggir jalan, dan dibeberapa sekolah di Desa Tanah Merah.

Dosen pembimbing lapangan Tim 13, Ayu Purnamasari, M.Pd kepada media ini mengatakan, selain penanaman secara simbolis juga dilakukan penyerahan bibit secara simbolis kepada Kepala Desa, pihak sekolah dan ketua RT dan RW dan kepala dusun. 

Hadir dalam penyerahan bibit secara simbolis, Pembina STIT Al-Kifayah, Dr. Yundri Akhyar, MA, Direktur STIT Al-Kifayah Mukhyar Bukhari, MA, Sekcam Siak Hulu, Bustamar, S.Pd, Kades Tanah Merah, Syahrul Amri Nasution, tokoh masyarakat Tanah Merah, Letkol (Pur) Sutan Siregar, SH, dan masyarakat serta mahasiswa 5 perguruan tinggi lainnya yang melakukan Kukerta di Desa Tanah Merah.

Direktur STIT Al-Kifayah, Mukhyar Bukhari, MA, dalam kata sambutannya memaparkan, saat ini perguruan tinggi yang dipimpinnya memiliki 1.000 mahasiswa dengan dua program studi, yakni Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, dan Pendidikan Islam Anak Usia Dini. 

Tingginya animo masyarakat menuntut ilmu di STIT Al-Kifayah, ungkap Mukhyar Bukhari, pihaknya akan menambah 3 prodi lagi yang saat ini tengah dalam proses, yakni Bimbingan Konseling Islam, Pendidikan Agam Islam dan Ekonomi Bisnis Syariah. "Dengan penambahan tiga prodi, akan terjawab keinginan masyarakat yang ingin menuntut ilmu di STIT Al-Kifayah," ujar Mukhyar.

Sementara pembina STIT Al-Kifayah, Dr. Yundri Akhyar, MA, mengungkapkan, berdirinya perguruan tinggi ini karena dirinya risau dengan rendahnya angka prestasi kependudukan (APK) perguruan tinggi di Indonesia, termasuk Riau. Saat ini, APK  Indonesia baru 34 persen, tertinggal dari Malaysia, Philipina, apalagi dengan Singapura yang APK-nya 87 persen. 

"Makanya, kami ingin membantu pemerintah agar masyarakat punya kesempatan belajar di perguruan tinggi. Dengan demikian, SDM kita kedepan jauh lebih maju," kata Yundri Akhyar.

Sekcam Siak Hulu, Bustamar yang hadir saat penyerahan bibit, mengapresiasi Kukerta yang dilakukan STIT Al-Kifayah. Selain STIT Al-Kifayah, saat ini ada beberapa kelompok mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi melakukan Kukerta di Kecamatan Siak Hulu. 

Untuk itu, Bustamar berharap Kukerta ini bermanfaat setelah menyelesaikan pendidikan.

"Apa yang didapat selama Kukerta tidak akan ditemukan di bangku kuliah," ujarnya.

Sedangkan Kades Tanah Merah, H. Syahrul Amri Nasution selaku tuan rumah merasa senang pengijauan dengan menanam 1.000 bibit pohon produktif oleh mahasiswa STIT Al-Kifayah. 

"Saya sangat berterima kasih sekali adanya penanaman bibit pohon produktif ini, apalagi secara simbolis dilakukan oleh pak sekda," kata Syahrul.

Sementara itu, Sutan Siregar, salah seorang tokoh masyarakat Desa Tanah Merah mengapresiasi penanaman 1.000 bibit pohon produktif oleh mahasiswa STIT Al-Kifayah.

Sutan yang juga Ketua Umum Perkumpulan Keluarga Serumpun Tapanuli Bagian Selatan Propinsi Riau sangat mendukung program menanam 1.000 pohon oleh mahasiswa Kukerta STIT Al-Kifayah. "Pohon adalah paru-paru dunia. Apalagi disini (Desa Tanah Merah) sering terjadi kabut asap (kebakaran hutan dan lahan). Kami sangat mendukung adanya penanaman pohon di kawasan ini," kata Sutan pemilik kebun jeruk, kurma dan pinang di Jalan Muslimin, Desa Tanah Merah. [rudi]

Berita Lainnya

Index